
adinda yang tengah lelah karena baru pulang sekolah di tambah jam pelajaran terakhir tadi adalah olahraga . walaupun lelah dia tetap setia menunggu angkot agar dia segera bisa pulang , karena nenek adinda yang tengah sakit . maklumlah adinda adalah satu-satunya cucu nenek . adinda dari kecil tinggal bersama neneknya karena orangtua adinda pergi meninggalkan adinda sejak adinda masih kecil .
“maaaang “ teriak adinda pada mobil angkot
Angkotpun segera berhenti tepat di depan adinda . dan adindapun langsung menaiki angkot itu , kemudian angkotpun pergi .
Sekitar 15 menit adindapun menyetopkan mobil itu di depan gang rumahnya .
“mang setop .. “
“di sini neng ?”
“iya mang .”
Adinda pun bergegas meinggalkan angkot setelah membayar angkot tersebut.
“neek .. nenek .” panggil adinda ke nenek
Namun nenek tak menjawab .. adinda langsung menuju ke belakang untuk mencari nenek
“nenek… nenek itu sedang sakit jadi ga boleh kerja dulu apalagi nyuci baju .”
“engga apa-apa , kasihan kamu pulang sekolah , langsung beres-beres rumah , terus langsung jualan kueh “ ucap nenek ke adinda
“iya engga apa-apa dong nek , itukan udah kewajiban adinda ke nenek , biar adinda engga terus mengandalkan nenek , di tambah nenek sedang sakit”
“sudahlah adinda kamu sekarang istirahat saja dulu.”
“nenek emang keras kepala”
Adinda langsung pergi meninggalkan nenek , sikapnya itu memang tak pantas dilakukan tapi dia seperti itu karena dia sayang ke neneknya , dia tak mau neneknya lelah karena dia .
“dinda nenek tau kamu jengkel ke nenek , tapi nenek ingin sekali bisa seperti dulu , nenek masih kuat dinda , nenek ngerasa nenek udah sembuh.”
“nenek , dinda engga mau nenek itu sakitnya tambah parah , makanya dinda ngelarang nenek untuk kerja , nenek itu udah ngebesarkan dinda dan merawat dinda selama 17 tahun lamanya , sekarang giliran dinda yang merawat nenek.”
“dinda … situasi nenek saat merawat kamu itu sangat berbeda saat kamu merawat nenek .”
“Apanya yang beda nek.?apa nenek terpaksa merawat dinda?” tanya adinda ke nenek
“bukan seperti itu sayang , tapi nenek itu seorang ibu yang sudah berpengalaman merawat ibu kamu , nah kalau kamu merawat nenek , kamu itu belum bisa , sekarang kamu mustinya fokus ke sekolah kamu dinda.”
“tapi dinda ngerasa enjoy kok nek dengan sekolah dinda , selama dinda bisa ngebahagiakan nenek dinda bisa merasakan ketenangan.”
“nahh .. kalau dinda sayang nenek dindakan akan membahagiakan nenek ? nahh nenek mau kamu ijinkan nenek untuk melakukan hal yg nenek mau selagi nenek bisa.”
“okey dinda ijinin tapi dengan syarat nenek engga boleh terlalu cape.”
“iya dinda nenek usahakan”
Jam mengarahkan ke angka 15.30 saatnya dinda menjual kueh-kueh ke warung-warung dekat rumahnya . saat itu rian yang baru saja pindah dari bandung melihat dinda yang tengah berjualan kueh , ternyata rian terpesona melihat dinda saat tersenyum dengan keramahannya kepada pembeli , karena rian penasaran dengan adinda dia pun segera menuju ke arah dinda yang sedang berjualan kueh dengan taktik pura-pura membeli kueh dinda
“permisiss” ucap rian
“iyaaa mas ? ada yang bisa saya bantu.?”
“hmm.. begini saya mau beli kuehnya dong.”
“berapa belinya mas.?”
“kalau saya beli semuanya bisa engga?
“huuuss … mas jangan bercanda , saya ini jualan engga main-main mas”
“wooo .. saya engga bercanda , saya beli kueh ini buat teman-teman saya yang akan main ke rumah saya”
“beneran mas ?”
“iya , emang tampang saya tampang pembohong apa.?
“baik mas saya bungkus dulu”
“oh iya .. bisa engga kamu panggil saya rian? Jangan mas”
“oohh iya mas eeehh salah maksudnya rian”
“naaahh kamukan udah tau nama saya , sekarang giliran aku dong yang harus tau nama kamu”
“ohh .. nama saya adinda ciptari dwi rianti“
“namanya bagus , cantik seperti orangnya hehe ..”
“aah masa sih ? bisa aja”
“beneran deh” ucap rian dengan nada senang
“rian kamu anak baru dikomplek ini yaa.?”
“iyaa .. kok kamu tau?”
“soalnya aku baru liat kamu , kan biasanya aku berjualan di daerah ini belum pernah liat kamu. Beytheway kamu tinggal di mana.?
“oh kamu ternyata perhatian juga. Aku tinggal di sana” sambil menunjuk ke arah rumah mewah yang ada di hadapan mereka
“loh kok perhatian? Orang saya biasa aja”
“huuh kirain kamu itu beneran perhatian ke aku”
“engga kok .. eeh rian ini kuehnya , aku pulang dulu ya” adinda langsung cepat meninggalkan rian
“heeeeey .. tunggu”
Namun rian kehilangan jejak adinda karena adinda masuk gang yang rian engga tau akan nembus kemana .
Krrrriing ….. suara beker adinda berbunyi .. Ia pun bergegas bersiap-siap untuk berangkat bersekolah . Ia langsung menuju kamarmandi untuk mandi .
Setelah mandi dia langsung memakai baju seragam dan menyisir rambutnya yang panjang dan lurus .
“nek .. dinda pergi ya?” Sambil melambaikan tangannya kepada nenek dan menyalam nenek
“Ia dinda .. hati-hati ya nak”
Dinda langsung berjalan menuju jalan raya untuk menaiki angkot jurusan sekolahnya
“maang” teriak dinda
Mobilpun berhenti di depannya
“mang SMA 2“
“siiiap neng gasspoll”
Mobilpun berhenti di depan gerbang sekolah dinda yang tampak ramai oleh para siswa
“dindaaaaa..” teriak wulan di belakang dinda
“heey wulan ..”
“dinda kamu tau tidak nanti di kelas kita ada murid baru pindahan dari bandung”
“engga … lagian murid baru aja kenapa di hebohin segala sihh wulan?”
“wajib hebooh dong kalau ini menyangkut cowok ganteng”
“yaa deeh selamat heboh-hebohan , tapi sayang aku engga tertarik”
“bener yaaah ? awas aja kalau kamu suka ke dia”
“iya deeh .. lagian aku lagi kasmaran sama cowok yang baru pindah ke rumah yang dekat rumah aku , tapi sayangnya engga mungkin karena perbedaan status kita”
“yaaeelah … cinta itu engga memandang status kok .. kalau emang dari hati cowok itu suka ke kamu pasti dia akan ngejar-ngejar kamu sampai titik darah penghabisan”
“ahh kamu bahasanya sok iyee banget . udahlah kita ke kelas aja yuk?”
“okeyy hayu”
Bell masukpun berbunyi siswa XI ipa 1 pun langsung masuk ke dalam kelas
“selaaamaat pagi bu” teriak siswa XI ipa 1 kepada wali kelas
“anak-anak sekarang kalian punya teman baru dia pindaha dari bandung , ibu mohon jaga sikap kalian ke teman baru kalian ini , naah sekarang ibu panggil dia , riiiaan sini nak”
“selamat pagi”
“pagiiii” teriak murid kepada rian
“naahh rian ini sekarang kelas kamu , agar teman-teman kamu tidak canggung sekarang kamu perkenalkan nama kamu ke mereka”
“ baik bu .. perkenalkan nama saya rian triyudhistira prayoga wijaya pindahan dari bandung , saya hobi menyanyi , baca buku dan mengarang novel . salah satu novel saya yang sudah terbit adalah cinta yang kunanti . mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan , terimakasih”
“naah anak-anak jiga ada yang mau di tanyakan nanti kalian bisa tanyakan di waktu istirahat , rian kamu mau duduk dimana?”
“jika tidak keberatan saya ingin duduk di sana bu”
“baik kamu duduk si samping rio”
Waktu belajarpun dimulai , namun dinda tampak melamun tidak konsen terhadap materi yang di berikan guru , dia melamun karena dia takut wulan marah karena nyatanya cowok yang dia suka adalah rian .
“dinda .. dinda … dinda” panggil wulan ke adinda
“iya wulan ? ada apa?” tanya dinda dengan tegang
“jangan melamun takut ketahuan sama pak.yayat kan engga lucu entarnya”
“eh ii .. ii ..iya”
Bell istirahat pun berbunyi
“dinda aku ke kantin ya?” ucap wulan
“ehhemm” panggil rian ke dinda dengan nada isyarat
“ada apa?”
“weess jutek banget , apa kamu udah lupa ke aku ?”
“engga. Biasa aja”
“ada apa dong ?”
“engga ada apa-apa , udah kamu sekarang menjauh dari aku”
“menjauh dari kursi kamu aku bisa tapi dari kehidupan kamu aku engga bisa”
“udahhh sana cepetan”
Rian pun pergi meninggalkan adinda. Tak terasa bell pulang berbunyi para siswapun bergegas pulang .
Seperti biasa dinda berdiri di trotoar untuk menyetopkan angkot . dari arah utara terlihat rian yang mengendarai sepedah motor bemerk ninja kawasaki. Rian melihat adinda sedang berdiri kesempatan baginya untuk mendekati adinda
“heyy mau nebeng engga?”
“engga terimakasih”
“aku tau kok kamu lagi buru-buru , makanya aku kasih tumpangan”
“oh” ucap dinda singkat
“udah sekarang kamu naik ke motor aku , aku engga akan macem-macem kok . lagian langit mendung takut hujan , entar kamu engga bisa jualan”
“iya aku naik , dasar bawel”
Merekapun langsung bergegas pergi menuju pulang kerumah
Tiba di depan gang rumah dinda
“makasih” nada singakat yang di lontarkan dinda ke rian
“okey .. entar kapan-kapan aku main kerumah kamu ya”
“mau ngapain?”
“yaa mau main ajalah”
“whatever” satu kata yang di ucapkan dinda sebagai penutup perbincangan mereka
Dindapun berjalan menuju pulang dengan wajah senang namun di sisilain dia sedih mengingat sahabatnya yang suka kepada rian
“nek aku berjualan kuehnya sekarang aja ya?”
“looh .. kok cepat sekali?”
“iya nek banyak tugas sekolah”
“oh gitu .. iya nak silahkan”
Dinda hanya ingin menghindar dari rian , munkin rian taunya dia akan berjualan kueh jam 3 . dinda langsung menuju ke rumah para pelanggan . dan ternyata dugaan dia salah , ternyata rian sudah stendbay di depan rumahnya . namun dinda berpura-pura tidak melihanya .
“heyyy sini” teriak rian
“apa sih?”
“aku pengen beli kueh kamu”
“udah habis , aku mau pulang , maaf”
Tapi rian tau kalau dagangannya belum habis karena keranjangnya masih ada isinya
“oh okey dia boleh bohong , aku akan kerumahnya” keputusannya rian yang akan kerumah dinda sangat bulat dia pun langsung menuju ke rumahnya dinda
“permisi”
“iya ada apa?”
“ibu maaf ,apa benar ini rumah adinda?”
“iya benar , maaf anda siapa ?”
“saya teman dinda bu”
“ohh teman dinda , silahkan masuk nak”
“baik bu”
“dindanya masih jualan nak , paling bentar lagi pulang”
“oh iya bu saya tau , saya hanya ingin main ke sini aja”
“oh begitu”
“ibu neneknya dinda?”
“iya nak”
“orangtua dindanya mana bu?”
“dari kecil dinda di tinggal pergi oleh orangtuanya”
“yaa ampun bu kasihan sekali dinda , tapi dia masih bisa tegar menerima semua kenyataan ini”
“itulah keistimewaan dinda , dia itu baik , tegar , dan pemberani” jelas nenek ke rian
“ ohh gitu”
Tidak lama kemudian dinda datang
“heh ngapain kamu ada disini?”
“huuss dinda engga boleh begitu , diakan tamu” tegur nenek ke dinda
“iya kan nek , orang aku ga ada salah di marahi aja sam dinda”
“ihh dasar”
“nahh dinda sekarang kalian ngobrol ya? Nenek tinggal sebentar”
“heuuh heh kamu kenapa sih bikin kesel aku aja”
“aku tuh engga ada niat bikin kesel kamu , tapi sikap kamu yang bikin aku untuk seperti ini ke kamu”
“sikap apa?”
“sikap dingin , jutek , tapi di sisi itu kamu baik”
“emang .. engga tau ya?”
“kalau kata tukul deso”
“iyaa emang kamu tukul”
“waaah dasar”
Meski percakapan mereka tampak menarik namun wulan tiba-tiba berada di depan pintu rumah dinda
“kalian ?”
“wulannn..”
Wulan langsung bergegas pergi meninggalkan mereka yang sedang asiik bercanda
“adinda kenapa kok kamu takut?”
“itu dia yang aku takutkan”
“apanya?”
“wulan suka ke kamu jadi aku takut dia marah kalau tau aku dekat sama kamu”
“kok bisa seperti itu?”
“iya aku udah berjanji untuk tidak menyukai murid baru yang ada di kelas kita , tapi aku engga tau kalau murid barunya kamu”
“teruus aku harus gimana?”
“ya kamu dekati dia”
“apa? Aku engga mungkin dekati dia”
“kenapa engga mungkin? Dekatin ak aja kamu bisa”
“yaa itu beda lagi”
“beda apanya?” tanya dinda penasaran
“sekarang nyatanya aku suka samua kamu”
“apa?”
“iya aku cinta kamu”
“Rian please di tengah kesedihan ini kamu hadirkan tiga kata itu ke aku”
“apa aku salah bila aku mencintai kamu?”
“rian .. kamu ngerti aku ga sih?
“aku ngerti kamu , tapi please kamu terima aku aku cinta sama kamu , besok kita bilang ke wulan semua ini”
“rian sebenarnya aku udah bilang ke wulan kalau aku suka sama cowok”
“siapa dia?”
“ dia itu … dia itu … dia itu kamu”
“yang bener? Yess” teriak rian bahagia
“rian jangan senang dulu sekarang wulan pasti tau kalau dia itu kamu”
“besok kita jelaskan ke dia”
“hmm iya”
“teruuus?”
“terus apa?”
“kamu terima aku engga?”
“engga .. engga salah lagi pasti aku terima”
“horeee yesyesyes”
Keesokannya mereka berangakat kesekolah bareng namun wulan melihatnya dan wulan cemburu meliahat mereka . setiba di sekolah dinda langsung pamitan ke rian untuk ke kelas duluan dia takut wulan marah jiga mereka ke kelas bareng
“rian aku duluan ke kelas ya”
“kenapa engga bareng?”
“aku belum siap”
“oh iya aku ngerti”
Dinda langsung menuju ke kelas , namun dia melihat wulan duduk di bangku sita yang saat itu sita tidak sekolah
“wulan kamu duduk disini?” tanya adinda lembut
“ alahh engga usah sok baik loe , sekali pengkhianat tetap pengkhianat”
Dindapun langsung pergi meninggalkan wulan dia takutnya wulan emosi
“wulan , aku pengen bilang ke kamu tolong jangan gitu ke adinda , kasihan dia , kamu mustinya bisa nerima kalau cinta itu engga harus memiliki” kata rian ke wulan
“heh yang salah itu dia , dia yang buat janji dia yang menginkari loe kok nyalahin gue”
“yaa itu kan dia engga tau kalau murid barunya itu cowok yang dia sukai , sekarang kamu harus terima kenyataa.”
“alahh loe tuh engga tau apa-apa ngerti”
8 jam kemudian bell bunyi tanda pulang
“rio kamu liat dinda engga?”
“engga bro dia perasaan ada di sana tapi kok udah engga ada .”
“mungkin dia udah pulang duluan”
Ternyata dinda sudah ada di rumah .. hari itu dinda berjualan kueh bersama neneknya , ketika di jalan raya wulan melihat dinda , api kemarahan wulan menaik ,dia telah dibutakan oleh cinta , saat itu dia sedang membawa mobil toyota yaris entah mengapa wulan ingin rasanya melenyapkan dinda denganmarah dia arahkan mobilnya ke pada dinda dengan kecepatan tinggi , namun sang nenek melihat mobil itu akan menabrak dinda dengancepat nenek tarik dinda namun nenek terjatuh saat selesai menolong dinda , dan ternyata wulan menabrak nenek .
“yaampun .. apa yang aku lakukan Tuhan” teriak wulan didalam mobil dengan penuh penyesalan
“nenek……” teriak dinda histeris
Wulanpun keluar dari mobil menuju ke lokasi kecelakaan
“wulan? Tega kamu wulan . karena cinta kamu lakukan ini ke sahabat kamu.? Apa yang kamu mau ? cinta? Hah?”
“dinda maaf aku hilaf”
“hilaf? Kamu udah lukain hidup aku. Satu-satunya hidupku udah kamu hancurkan, kamu emang iblis” teriak dinda sambil menangis
Rianpun tiba-tiba datang menuju mereka
“dinda ayo kita angkat nenek ke mobil aku biar kita bawa ke rumah sakit”
Mereka langsung berangakat menuju ke rumah sakit . tiba di rumah sakit mereka cepat-cepat membawa nenek ke ruang Unit Gawat Darurat .
“dok selamatkan nenek saya” kata dinda ke dokter
“saya usahakan yang terbaik untuk pasien”
Tidak lama kemudian dokterpun menyampaikan sesuatu kepada mereka
“mohon maaf kami sudah lakukan yang terbaik untuk pasien namun Tuhan berkehendak lain , pasien telah meninggal akibat benturan keras di kepala”
“aapaa ?” teriak dinda sambil menangis
“sabar din sabar serahkan pada Tuhan” kata rian ke dinda
“rian aku udah engga punya siapa-siapa lagi”
“kata siapa ? kamu masih punya aku , aku janji aku akan selalu ada untuk kamu , aku akan menjaga kamu aku akan menyayangi kamu setulus hatiku”
“benerkan rian?”
“iyaa sayang , pegang janji aku”
“makasih yah”
“iya .. pokoknya apapun yang terjadi aku akan I WILL ALWAYS LOVE YOU DEAR”
-TAMAT-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar