DI suatu malam yang tak terlupa,
Namaku Timoty, suatu malam aku
mengendarai vespa tuaku, kalian tau aku sangat tergila-gila dengan
vespa walaupun saat ini sudah banyak motor baru yang lebih keren. Aku
sadar semua orang akan tertawa melihat vespa bututku tahun 1970-an tapi
ini warisan kakekku, aku bukan tidak ada uang untuk membeli motor baru
tapi sayangnya aku memang mencintai motor vespaku. Bahkan vespaku ini
membawaku dalam sebuah kisah cinta yang tak akan pernah kulupakan,
sebuah kisah cinta yang akan kubawa sampai ujung dunia.
Awalnya
begini, saat aku berjalan ditengah malam hendak pulang. Tiba-tiba hujan
turun dan aku langsung mencari tempat berteduh untuk mencegah mesin
vespaku rusak karena tetasan air hujan. Saat aku berteduh tiba-tiba
seorang gadis muda berlari dan ikut berteduh. Dia melemparkan senyum
padaku,aku pun tersenyum balik. Tiba-tiba ia jatuh tergeletak begitu
saja di depanku, aku panik tapi tidak tau harus berbuat apa. Aku
mendekatinya.
“ Sakit asmaku kambuh..” ujarnya pelan,
“ Obatnya kamu bawa..”
“
habis…” aku menjadi panik sehingga mengatakan padanya untuk bertahan
karena aku bukan dokter, aku akan mencari bantuan tapi bingung kalau
hujan seperti ini tidak akan ada orang yang bisa kumintai tolong.
Karena
keadaanya terus memburuk aku pun terpaksa menggendongnya lalu
menyuruhnya untuk bertahan sebentar duduk di vespaku. Kami pun menembus
badai hujan mencari rumah sakit terdekat, beberapa saat kemudian kami
tiba di rumah sakit, ia langsung mendapatkan pertolongan pertama tapi
sayang saat aku melihat motor vespaku, motorku tidak mendapatkan
pertolongan apapun dan mati begitu saja karena mesinnya kemasukkan air.
Aku langsung meninggalkan gadis yang bahkan aku tidak tau namanya itu
dan harus mendorong motorku hingga beratus –ratus mil hingga tiba di
rumahku.
Mungkin nasibku baik karena Tuhan membalas perbuatanku
pada gadis itu karena tiba-tiba aku mendapatkan perkerjaan sebagai
wartawan seperti pekerjaan idolaku. Perkerjaanku pertamaku menjadi
reporter semua berjalan dengan baik, aku menjalankan tugasku dengan
sempurna. Kemudian aku diangkat menjadi presenter acara TV dimana
tugasku meliput hobby komunitas Vespa yang menjadi salah satu kegiatan
favoriteku. Suatu ketika saat aku berada di studio, seorang rekanku
berkata ada seseorang yang ingin bertemu denganku. Aku pun bertemu
dengannya di ruang lobby, ia menyapaku dengan tersenyum.
“ Siapa ya?”
“ Ia, saya gadis yang kamu tolong waktu itu. Saya senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan kamu”
“ Maksudnya..?” tanyaku bingung
Ia
pun menjelaskan kalau ia gadis yang aku tolong saat malam itu karena
asma, ia melihatku secara tidak sengaja di TV, namanya Angel. Ia datang
untuk mengucapkan terima kasih padaku dan ingin mengundang aku untuk
makan malam bersamanya. Aku tidak dapat menolak permintaannya dan malam
dimana ia mengundangku aku pun datang, kami makan malam bersama di
sebuah tempat yang menarik. Angel adalah gadis muda yang menjadi guru,
malam saat itu aku berjumpa dengannya karena pada saat itu memang sangat
kebetulan karena saat itu ia hendak pulang tapi hujan besar datang
padahal rumahnya tidak jauh darisana.
Sejak pertama melihatnya aku
telah jatuh cinta, kami pun semakin dekat hingga akhirnya kami menjadi
sepasang kekasih. Angel terlahir yatim piatu dan besar di panti asuhan
sehingga hidupnya adalah inspirasi bagiku, hatinya mulia karena ia
bekerja sebagai guru bagi anak-anak yang tidak mampu di sebuah
pinggiran pasar dimana murid-murid itu adalah anak-anak pekerja
serabutan hingga tukang pikul yang untuk makan saja sulit. Tapi hatinya
tergerak untuk mengubah keadaan mereka bercermin dari keadaanya
sewaktu kecil.
Sebuah yayasan sosial memberikan sumbangan kepada
impiannya untuk membuat sekolah gratis. Aku bahkan terkadang ikut
membantunya mengajar murid-muridnya yang berjumlah puluhan orang.Nah
hingga suatu ketika aku mulai berpikir mengajaknya untuk menikah, kami
pun bertunangan. Ia setuju memilihku sebagai pasangan hidup walaupun
pekerjaanku bukanlah pekerjaan yang mampu membuatnya bahagia tapi
baginya materi bukanlah sesuatu yang di dunia yang ia inginkan, cintaku
sudah cukup memberikannya kebahagiaan.
Aku cemas akan penyakit
asmanya yang sudah bersamanya sejak kecil, terkadang aku ingatkan dia
untuk tidak terlalu memaksakan diri. Ia selalu bilang padaku bahwa
penyakitnya bukan sebuah halangan baginya untuk bekerja, karena Tuhan
akan selaku bersertanya. Aku tidak bisa melawan kehendaknya tapi hanya
bisa mengingatkannya untuk selalu membawa alat bantu pernafasan dan
obat-obat sehingga kejadian dimana kami ditakdirkan tidak terulang
lagi. Ia setuju, kalau sudah begitu aku pun dapat bekerja dengan tenang
meliput setiap kegiatanku sebagai wartawan.
Suatu malam kami bersama dan saling berkisah tentang apa yang hendak kami capai di masa depan.
“ Angel, kalau sudah menikah kamu ingin punya anak berapa?”
“ Berapapun yang diberikan Tuhan saya akan menerimanya..”
“ loh kenapa begitu?”
“
Saya sudah memiliki banyak anak-anak di kelas yang saya anggap anak,
mereka adalah cerminan dan harapan saya di masa depan. Memang bukan
anak kandung saya, tapi saya adalah guru sekaligus ibu kedua mereka,
jadi berapapun anak yang hendak diberikan Tuhan, kita patut bersyukur
kan?”
“ Iya sih, kamu begitu mulia mendedikasikan hidup kamu bagi mereka, aku iri sama kamu sayang.”
“
Kamu pun bisa bila mau, aku ini berpenyakit asma. Kalau aku
kenapa-kenapa kamu harus gantikan aku mendidik mereka supaya menjadi
orang berguna ya.”
“ Kok ngomong gitu sih.. Jadi BT- neh,,,”
“
Bercanda kok.. Oh ya , Timo. Besok aku akan melakukan kunjungan antar
sekolah gratis di pulau seribu bersama anak-anak, kamu mau ikut..?”
“ Ya mau sih tapi besok kan aku harus kerja sayang. Ada tugas bawain acara..”
“
Kalau gitu kamu doakan saja deh semoga acara ini berhasil, soalnya
kalau kunjungan antar sekolah gratis ini berhasil diliput media aku
yakin bakal banyak orang-orang tergerak untuk membuat sekolah gratis..”
“ Hehe. Aku pasti dukung kamu, media juga pasti dukung kamu.”
Malam
itu menjadi malam paling indah bagiku untuk mengenal hatinya yang
penuh dengan kemuliaan. Aku tidak sempat mengantarkannya pergi karena
sejak pagi aku harus bekerja. Ia sempat meneleponku dan berkata ia
membawa serta 3 murid yang ia pilih sebagai siswa perwakilan, aku hanya
berkata padanya untuk berhati-hati dan jangan lupa membawa
obatnya.Karena ia akan melintas lautan, aku tidak bisa lagi meneleponnya
karena sinyal akan hilang.
Beberapa jam kemudian mulai tugasku
untuk membawakan berita siang, seorang rekanku mengatakan ada headlines
yang harus aku bawakan. Tentang kecelakaan kapal laut di lautan Jawa,
aku tergeletak dan mulai cemas. Tapi sebagai professional aku harus
membawakan berita itu, aku membacakan berita dimana kapal laut itu
menabrak sebuah kapal barang yang muncul secara tiba-tiba karena kabut
laut yang terlalu membutakan pandangan.
Terdapat sepuluh korban
dalam kecelakaan itu hingga aku tak menyangka aku harus menyebutkan
satu nama yang tak bisa kubayangkan. Angel, aku terdiam sejenak. Semua
kru memandangku dengan bingung, air mataku berjatuhan tapi sekali lagi
aku harus membacakan berita itu.
“ Seorang guru meninggal setelah
menyelamatkan tiga muridnya yang tenggelam saat kecelakaan terjadi,
nyawa guru itu tidak tertolong saat dibawa ke daratan karena mengalami
asma. Nama guru yang bagaikan pahlawan itu adalah Angel. Sekian
headlines hari ini..”
Aku tak lagi mampu berdiri diruangan itu,
aku langsung meminta sahabatku yang tidak pernah mengerti mengapa aku
menangis. aku langsung menuju rumah duka dimana kekasihku ada disana,
hatiku bersedih dan sepanjang perjalanan aku hanya bisa menangis, saat
aku tiba, tubuhku Angel telah membiru dan dingin. Tiga muridnya
memelukku, aku hanya bisa menangis mengenang apa yang pernah terjadi
diantara kami. disaat kematiannya ia masih bisa tersenyum, disaat ia
menyadari hidupnya tak lama lagi ia masih mampu menyelamatkan
murid-muridnya dari maut.
Dia adalah gadis yang tak akan pernah
kulupakan walau cinta kami telah berakhir, selama aku menjalin kasih
dengannya kami tidak pernah mengabadikan kenangan kami, kami memang
bertekad hanya akan membuat album foto yaitu saat pernikahan. Sayangnya
itu tidak terjadi, tapi aku tidak ingin pernah melupakan dia sepanjang
hidupku. Dan biarkanlah apapun yang ada dengannya saat ini membeku
bersama panggilan Tuhan menjadi wajah terakhir yang kusimpan
bersamanya, kalau demikian halnya
Cinta kami tak akan berakhir sampai ke ujung dunia.
about a story
Sabtu, 07 April 2012
My Stupid Love: Cinta yang Paling Bodoh karya : Agnes Davonar
Entah ini sebuah kisah cinta yang indah, atau hanya cinta yang
bodoh. Sampai detik ini, gua masih ga habis pikir tentang perasaan yang
gua alamin, tentang sebuah cinta yang benar-benar membuat gua merasa
menjadi orang paling bodoh sedunia.
Dulu, satu-satunya hal yang gua lakukan
menghabiskan kebosanan adalah chating di dunia online. Gua yakin, semua
orang pasti ngerti tujuan dia chating di online. Cari pasangan, atau gak
cari teman? Semua punya keinginan masing-masing. Samalah nasibnya
dengan gua, waktu itu gua masih inget, jaman IRC masih ngetop amit
hingga berlanjut yahoo messenger ampe msn messenger. Uniknya gua karena
keseringan chating ampe lupa pernah kenalan dengan siapa aja? Dan
sejarah chatingan online itu membuat gua menyadari satu hal, kalau telah
hadir cinta yang bodoh dari semua itu.
Memang melupakan itu lebih gampang daripada mengingat. Sampailah gua pada sebuah kejadian yang aneh menurut gua.
Malam itu, gua lagi fitness di Taman anggrek. Gua
ikut, kelas sepeda. Tiba-tiba suara panggilan dari resepsionis di pintu
masuk terdengar.
“ Kepada saudara Daniel, anda ditunggu di meja resepsionis.”
Karena yang lagi fitness banyak? Gua pikir itu
bukan panggilan buat gua, kan gua merasa ga pernah menunda pembayaran
biaya bulanan fitness gua. Panggilan terjadi lagi sampe tiga kali. Nah
loh, yang terakhir sedikit lebih jelas.
“ Kepada saudara Daniel nugroho, anda ditunggu oleh Angel di depan meja resepsionis?”
Seorang teman yang kenal gua dari tempat fitness berujar.
“ Niel, itu kan nama loe? “
“ Iya ya..”
Akhirnya gua kedepan, gua menghadap ke penjaga resepsionis.
“ Kenapa ya mas, kok saya dipanggil?”, “ Mbak ini manggil anda?”
Mas itu tersenyum, disamping gua berdiri seorang cewek tinggi, berpakaian putih, mukanya galang, langsung narik tangan gua.
“ Sini ikut gua?” tarik dia ke tangan gua
“ Tunggu-tunggu, gua masih pake baju singlet dan celana pendek..mau kemana?”
“ Bawel loe, ikut gua..”
Gua bengong aja, ditarik dia ampe kebawa lobby. Dan dia bakal narik gua keliling lantai mal kalau gua ga hentiin semua.
“ Eh, gila ya, stop. Siapa sih loe?” kata gua hentiin jalan dan dia ngelirik gua sambil ngelepas tangan gua.
“ Loe Daniel nugroho kan?”
“ Iya, kenapa”
“ Bener ga inget gua?” kata dia.
“ Kagak, siapa sih?”
Dia melotot, rambutnya yang panjang berulai terjatuh dan dipinggirkan ke telinganya.
“ Gua kasih loe waktu 10 menit buat ganti baju, setelah itu tunggu gua disini.” Kata dia
“ Tunggu-tunggu, loe ini siapa? Sumpah gua kagak kenal? “
“ Gua jelasin kalau loe uda selesai ganti baju.”
Gua merasa ada yang aneh dengan cewek
ini, sekarang kan banyak kasus penculikan. Jangan-jangan neh cewek emang
penculik, akhirnya gua berjalan balik ke ruangan fitness. Cewek itu
mungkin berpikir kalau gua mau ganti baju. Dia berdiri didepan, ketika
masuk ke ruangan resepsionis. Penjaga itu bertanya sama gua.
“ pacarnya cantik amet mas? Tapi galak amit, “
Gua Cuma tersenyum kemudian kembali ke ruang sepeda melanjutkan aktifitas gua, 11 menit berlalu, terdengar suara resepsionis.
“ Kepada saudara Daniel Nugroho, istri anda menunggu di depan ruang resepsionis,”
Gua merasa risih dengan panggilan itu dan berusaha
cuek, sejak kapan gua punya istri? Semua orang mulai memperhatikan gua,
gua berusaha cuek, tapi sekali lagi panggilan terdengar.
“ Daniel, kalau loe ga mau keluar, gua bakal lompat
dari lantai atas ke bawah! Gua hitung 1-5. Loe ga mau kan nama loe jadi
tersangka pembunuhan kalau gua mati”
Astaga! Ini kiamat, sekarang lagi trend orang bunuh
diri di mal, gua jadi takut dari suara cewek itu kayaknya serius
banget. Dia uda hitung sampe 2 dan gua langsung ngibirit, ketika gua uda
nyampe kesana hitungan uda ke lima lewat.
“ Mas cewek tadi mana?”
“ Uda keluar?”
Dengan pakaian fitness yang seksi, celana pendek
yang ga nutupin bulu kaki gua, gua langsung lari mencari tuh cewek, gua
takut dia bener-bener bunuh diri, semua orang ngeliatin gua dengan
anehnya karena gua bener-bener keliatan seperti orang tablo yang sedang
lari. Gua muter-muter sekitar pinggilan gedung menghadap ke
bawah, tapi gua ga nemuin tuh cewek dan semakin takut, semua orang
memperhatikan gua.
Tiba-tiba cewek gua malah nemuin dia di depan tempat jualan eskrim mcd, asyik minum eskrim. gua deketin dia.
“ Apa-apaan sih maksud loe? Loe ngerjain gua? Loe saiko ya?”
Sambil menjilat sisa eskrim dari bibir dia, gua ngerasa dia seksi abis. Ilang deh rasa marah gua karena dikerjain dia.
“ Gua ga suruh loe bohongin gua?”
“ Ya ampun, gua ini ga kenal loe, loe jangan bikin gua bingung deh?”
“ Gua Angel, tinggi gua 170, berat gua 51kg, umur gua 22. Uda kenal kan?”
Semakin kacaulah otak gua karena orang aneh seperti ini didepan gua. Dan gua pun mencoba untuk pergi dari dia.
“ Loe jangan coba-coba kabur dari gua ya, inget
loh, semua orang di tempat fitness, uda denger tadi gua bilang akan
lompat dari lantai ini kalau loe ga ikutin mau gua?”
“ Bodoh amet, gua kagak kenal loe ini.”
“ Ya. Uda, terima aja akibatnya.”
Gua berbalik badan, tiba-tiba si Angel bener-bener
berjalan ke ujung pembatas lantai, gua pikir dia bakal bohong ternyata
dia bener-bener mau lompat, gua langsung berlari mendekati dia,
“ Angel, loe gila ya? Jangan dong?”
“ Siapa suruh loe pake acara ga kenal gua?”
“ Gua benaran ga kenal loe?”
“ Emang loe ga bisa sandiwara gitu, bilang aja kenal?”
“ Astaga.. oke-oke gua kenal loe”
Kalian atau akibat perbuatan dia, emang dasar sial. Gua berdua di giring ke ruang keamanan sama satpam. Gua bener-bener malu banget, sedang si Angel malah cuek aja. Setelah
minta maaf dan janji ga akan bikin hal aneh-aneh di mal itu, akhirnya
kita berdua dilepas. Ketika keluar, gua ngeliat dia dengan wajah kesel
dan sumpah pengen hajar kalau dia cowok. Dia ngeliatin gua dengan wajah
tidak bersalah. Gua jalan ninggalin dia, dan dia ikutin gua.
“ Uda deh, sebaiknya loe pulang. Uda cukup ya loe bikin gua malu”
Dengan tersenyum dia berkata.
“ Sekarang gua yakin, kenapa gua harus mencintai loe..”
“ Haloo. Loe kalau gagal jadi artis, ga usah acting
di depan gua ya. Plz deh. Gua ga berbakat jadi actor atau punya duit
buat jadi produsen yang bisa bikin film buat loe?”
Dia ngedeketin gua.
“ Boleh pinjem hp loe”
“ Mana ada. Kan hp gua di loker.”
“ Yauda gua mau ikut, gua mau pinjem buat nelepon temen gua, suruh jemput gua.”
“ Emang loe kagak punya hendphone apa?”
“ kagak?”
Bener-bener ngerepotin banget tuh cewek, akhirnya
gua ajak dia ke tempat fitness, gua mohon sama dia jangan ke dalam,
nunggu aja di lobby. Gua keluar dengan hendphone gua. Kasih ke dia. Dia
langsung mencet nomor. Tiba-tiba ada suara deringan ponsel di hp dia.
“ Loe bilang kagak ada hp, itu suara apa?”
“ Kagak ada pulsanya. Neh gua balikin, yauda, gua pulang dulu. Lain kali, kalau gua telepon loe, langsung datang ya, awas loe kalau ga datang”
“ Dasar cewek bodoh, gua gak akan mau ke tempat
fitness ini lagi karena uda dibikin malu sama loe, dengan begitu loe ga
akan ketemu gua lagi, “ ujar gua dalam hati tersenyum.
Hari itu pun berlalu. Gua memutuskan ga lagi ke taman anggrek karena malu setengah mati oleh cewek bernama Angel itu.
***
Siang itu, gua lagi kencan sama cewek yang gua
suka. Namanya Agnes, asal kalian tau, ini ajakan ke 10 gua yang ke dia
dan akhirnya dia luluh juga. Maklum gua kan cowok romantis dan pantang
menyerah, kita pun menikmati nonton film iron man berdua. Tadinya mau
menculik miyabi, eh takut diserbu sama Fpi akhirnya kagak jadi. Lagian
gua takut, si Agnes bakal mikir gua ini suka nonton bokep miyabi
lagi.Saat asyik-asyik nonton, tiba-tiba ponsel gua bunyi. Agnes ngeliat
gua?”
“ Kenapa ga diangkat?”
“ Nomornya ga dikenal hehe” , telepon itu tiga kali bergetar dan akhirnya gua ga enak hati minta izin agnes angkat.
“ Lagi dimana? Kenapa gua telepon di reject terus? Loe cari mati ya”
“ Siapa ya?” kata gua merasa bingung dengan suara ini.
“ Pake acara lupa, gua ini Angel,” Teriak dia.
“ Woi, gua ini kagak budek, ga usah teriak-teriak.
Loe tuh salah sambung.” Kata gua nutup telepon. Dan kembali ke dalam
bioskop, Si Agnes senyum-senyum gitu liat gua, jadi ga enak hati, ga
rela rasanya ninggalin dia walau 1 menit saja, abis dia kan cantik
amet.. ntar cowok disebelah pada jair lagi J
Tiba-tiba sms berbunyi.
“ Daniel bodoh, gua tunggu loe di pluit village 1
jam dari sekarang, jangan pura-pura ga kenal gua deh, loe ga mau kan gua
lompat lagi di mal?”
“ astaganaga.. ini cewek gila kemarin? Gimana dia
bisa ada nomor gua, bener-bener gila” kata gua, Agnes mulai risih karena
gua sering liatin hp.. kebetulan gua lagi ada di pluit village saat
itu.
Filmnya juga baru mulai, dan gua merasa ga mungkin
ninggalin Agnes, bisa-bisa gua gagal deh jadi calon pacar dia. Tapi gua
juga takut, tuh cewek gila bakal lompat beneran. Gua pun cari alasan ke Agnes mau ke toilet, untungnya dia senyum-senyum aje. Setelah keluar gua langsung nelepon si cewek reseh.
“ Loe pikir gua ini pusat layanan sosial ya, kalau
butuh psikolog, loe bisa ke dokter di sekitar pluit, ngapain sih
cari-cari gua?”
“ Ape? Loe mau bilang gua bermasalah pribadinya? Buruan loe kesini, karena loe uda hina gua, waktu loe gua potong setengah jam.”
“ Kagak mau”
“ Yakin?” kata dia. “ uuuuuh reseh loe ya, sekarang loe dimana?” kata gua nyerah dan terpaksa.
“ HOkben..” kata dia, “ yauda gua kesana,”
Gua ga habis pikir gimana dia bisa punya nomor gua,
setelah inget-inget iklan Axe cewek yang miscall untuk dapatin nomor
gua, akhirnya gua yakin dia pake cara itu, dasar emang gadis ambisius
yang gagal jadi artis, iklan pun diikutin. Gua ngeliat dia lagi berdiri,
dia ada didepan gua.
“ Masuk.’ Kata dia berjalan antri di tempat makan.
“ Mau makan apa?” kata dia.
“ Kagak lapar, buruan kenapa?”
Dia pesan berbagai macam dan saat di kasir, dengan santai bicara. Sama tukang kasir.
“ Mbak, pacar saya yang bayar..”
“ Lah, kok gua yang bayar.?” Kata gua bingung,
dengan santai dia pergi gitu aja cari tempat duduk. Si mbak yang gendut
penjaga ngeliat gua dengan pikiran mungkin “ DASAR COWOK PELIT” akhirnya
gua bayar. Dan duduk disamping dia.
“ Kenapa sih loe ngerepotin gua, dosa gua apa sih? Kok gua jadi kayak orang ngerasa aneh gini hidupnya?”
“ Loe jangan ngerusak mood makan gua dengan pertanyaan-pertanyaan ga penting deh. “
“ Heh.. ga penting, loe yang ga penting gua. Kenal kagak, kok pake acara mau bunuh diri segala?”
Dia ngeluarin isi tasnya ke gua. Sebuah album diary, terbungkus plastik transpalan.
“ Neh buat loe. “ “ Woi, gua bukan banci diary, ga perlu gini-ginian”
“ Ambil aja bego, dikasih bukan terima kasih?” kata dia, “ Gua kagak minta!”
“ dia letakin buku di meja, “
Saat itu, gua kaget setengah mati pas Agnes muncul.
dia ngeliat gua dengan wajah emosi, kebetulan tempat restorant hokben
deket escalator turun di mal itu.
“ Daniel, loe ini, berengsek juga ya..” kata Agnes
mungkin mikir gua cowok berengsek karena bertemu cewek lain disaat
kencan sama dia.
“ Nes, loe salah paham..” kata gua berusaha jelasin, “ Jangan dekat-dekat gua, gua mau balik, bye”
Patah deh hati gua, lesuh ga bergairah. Si Angel muncul. dan berkata dengan santai.
“ Sekarang, loe bisa nulis kesedihan hati loe di diari ini..”
Gua ga tau mau berkata apa-apa lagi, gua hanya terdiam, Angel narik tangan gua, sambil berkata.
“ Kalau dia ga mau sama loe, gua mau kok sama loe..”
“ LOE ITU WANITA SAIKO YANG GAK AKAN PERNAH GUA MAU JADIIN PACAR. PERGI DARI HIDUP GUA.” TERIAK GUA.
Semua orang memperhatikan amarah gua, Angel
terdiam. Dia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan gua, gua
bener-bener marah saat itu sampai-sampai baru menyadari kalau gua uda
melakukan tindakan yang gak seharusnya gua lakukan, gua mempermalukan
Angel didepan umum. Gua pulang saat itu, dengan diary hadiah dari dia.
Tapi gua ga bisa nutupin kemarahan dan kesedihan karena gagalnya kencan
gua sama Agnes yang akhirnya nge-blacklist gua dari calon pacar dia, 1
tahun ,10 ajakan kencan bukan waktu yang sebentar. Hancur seketika image
gua.
***
Setelah dipikir-pikir gua bener-bener ga enak sama
Angel, dia emang aneh, tapi ga seharusnya gua permalukan dia,. Gua pun
iseng-iseng liat diary yang dia kasih, bentuknya emang bagus, tapi
kayaknya barang bekas gitu, gua pun meletakkan di di meja gua. Gua masih
ada nomor dia dan gua pun sms dia untuk bilang
“ Maaf ya kemarin, gua bener-bener diluar kendali dan ga seharusnya bilang loe sekasar itu”
Dia ga balas, tapi gua pikir itu uda cukup lah, kan
setidaknya gua uda minta maaf. Seminggu kemudian, dia sms gua, ngajakin
gua ketemu.
“ Hari ini, di pemakaman umum puri, gua ada disana jam 2. Loe datang ya..”
Siapa yang meninggal? Kata gua dalam hati, tapi gua akhirnya pergi juga. Dia
nyambut gua disana, kita hanya berdua, dalam hati gua berkata. “ Neh
cewek, acting apalagi ya? Jangan kayak film ketika cinta bertasbih, pake
acara ke kuburan. Kita berhenti di satu makam yang masih terlihat
berusia 2 tahun. Tertulis nama yang gua rasanya ga gitu asing.
“ Angie , meninggal sekitar 2 tahun lalu.”
“ Ini siapa ya?” Tanya gua melihat dia terduduk menaburkan bunga.
“ Saudara kembar gua?” kata dia.
HAH, gua terkejut ketika tau dia kembar. Satu aja uda aneh seperti ini, apalagi dua? Dalam hati gua.
“ Kenapa dia bisa meninggal?”
“ agar buat bisa hidup?” kata dia dan gua mulai merasa dia acting lagi.
“ AH, aneh loe, gua serius ini?”
Angel terdiam, Air matanya berjatuhan. Dia
bercerita, ia terlahir kembar yang tidak begitu indentik. Kakaknya
Angie, memiliki tubuh lebih sehat dan gemuk. Sedangkan dia kurus tidak
begitu sehat. Suatu hari, ia mulai sekarat karena penyakit ginjalnya
yang begitu buruk, Angie, kakaknya merasa tidak ingin kehilangan sang
adik, berpikir menyumbangkan satu ginjalnya untuk dia, semua berjalan
dengan baik, sampai akhirnya malah Angie yang kondisinya memburuk
akhirnya meninggal. Ntah ini benar atau tidak, kok rasanya kayak film
korea gitu dalam hati gua.
“ Ini kayak film korea ya?” kata gua dan dia ngeliat gua dengan melotot.
“ Dasar bego loe, gua emang cantik, tapi gua ga pernah kepikiran mau jadi artis.”
“ Sorry, kan Cuma iseng canda biar suasana ga sedih gini..”
“ Ya uda gua mau pulang, mungkin setahun gua gak akan ketemu loe, semoga kalau uda setahun lagi, gua kembali, loe uda berubah?”
“Gua akan merasa bersyukur sekali kalau dia ga
muncul lagi dalam setahun kalau bisa selamanya “ kata gua dalam hati
menilai Angel kalau ngomong seolah-olah gua suka dia,
Ntah gua merasa dia aneh, atau gimana gitu, gua pura-pura menyenangkan hati dia.
“ Emang loe mau kemana Angel?”
“ Mau tau aja ya?”
“ Ye.uda bagus ditanya, malah digituin” kata gua
keki. “ Gua mesti mewujubkan impian saudara kembar gua yang belum
tercapai selain saat ini?”
“ Saat ini? Kenapa emang dengan saat ini”
“ Nanti loe akan tau sendiri.”
Itulah kalimat terakhir Angel ke gua. Gua pulang ke
rumah, dan mulai berpikir sosok Angie yang gak gitu asing buat gua, gua
memutar otak gua dalam-dalam tapi ga nemu-nemu juga, hingga saat gua
bengong, gua ngeliat buru diary yang dikasih Angel, gua baru menyadari
selama ini, ternyata diseparuh halama belakang buku itu uda ada tulisan
yang ada sebelumnya. Tulisan itu sepenggal kisah Angie yang membuat gua
tersadar kalau ternyata kita ini pernah chating di IRC waktu jaman gua
kuliah.
Sekarang gua paham, kenepa Angel merasa sok kenal
gua, dia hanya mengikuti apa yang Angie tulis tentang gua, karena dulu
kita memang dekat, dia sempat cerita kalau dia bermasalah dengan
kesehatan. Tapi ga pernah gua pikir dia uda ga ada. Gua semakin paham,
apa maksud Angel untuk mewujubkan impian Angie, salah satunya bertemu
gua. Gua coba hubungin Angel dan saat itu dia sedang di airport menunggu boarding.
‘ Angel. Sebenarnya gua uda paham sekarang, bisa kita ketemu?”
“ Setahun lagi kalau gua uda balik, sekarang gua
senang, ternyata kakak gua ga salah milih tentang sosok cowok yang dia
kagumi, itu adalah loe, loe adalah pria terakhir yang menjadi tempat
curhat dia disaat-saat dia sedang butuh semangat, dan gua berterima
kasih.’
“ Gua bener-bener minta maaf, gak tau kalau semua uda kayak gini?”
“ ok, gua pergi dulu, gua mau masuk pesawat. JANGAN TANGISI KEPERGIAN GUA,KARENA GUA AKAN KEMBALI SETAHUN LAGI.”
“ Mulai deh aktingnya..” kata gua dalam hati.
Ya , angel mungkin akan pergi dalam satu tahun.
Tapi gua akan menunggu saat dia kembali, mengenal dia dengan hal-hal
yang ingin gua tau, walaupun dia jago acting, tapi gua yakin, dia adalah
orang yang ditakdirkan untuk hidup gua, setahun, itu bukan waktu yang
lama, karena kalian juga tau kan? Mengejar agnes yang setahun gagal aja
gua mampu.
Semoga gua bisa menunggu dia kembali, karena gua
sepertinya jatuh cinta sama dia? Hidup ini memang sebuah legenda yang
unik dan tidak akan bisa ditebak, sekarang gua semakin percaya, cinta
tidak akan lari kemana-mana bia tuhan sudah memberikan jalannya. Ini
memang cinta yang bodoh, sepertinya lebih baik gua sebut my stupid love.
My First Love: Arti Sesungguhnya Cinta Pertama dalam Hidup Ini karya Agnes Davonar
Ada yang bilang cinta dalam hidup kita akan banyak sekali tapi hanya
cinta pertama yang tak akan terlupa selamanya. Banyak hal dalam hidup
ini yang terjadi dan berjalan dengan waktu dan terkenang indah, salah
satunya cinta dalam hidup kita, mungkin buat seseorang masa lalu tentang
cinta itu tidak berarti, tapi bagi gua, adalah sebuah anugerah yang
tidak akan terlupakan. Cinta yang terjadi antara gua dengan gadis
bernama Angel, gadis yang telah lama menjadi kenangan dalam hidup gua.
Semoga saja dengan kisah ini, banyak pelajaran yang bisa didapatkan,
bagaimana kita mengerti kalau cinta ada saat kita benar-benar telah
kehilangan.
Dulu, waktu jaman smp dulu. Gua pernah
jatuh cinta. Jatuh cinta pada seorang cewek cantik yang baru saja
pindah ke sekolah gua. Gua masih inget, ketika bu Dwi, wali kelas gua.
Memperkenalkan dia sebagai anak pindahan dari Kalimantan. Kulitnya
putih, wajahnya cantik dan rambut yang hitam bagai malaikat, gua rasa
sesuai namanya, Angel. Seiring waktu, banyak anak-anak cowok yang jatuh
cinta sama dia, termasuk gua. Tapi gua heran, dia memutuskan untuk
menjadikan gua kekasihnya.
Itupun dengan proses yang aneh, jaman dulu yang
namanya hp itu sangat sulit. Gua hanya bisa pake telepon rumah, yang gua
tau, bokapnya itu galak, jadi kalau pas bokapnya yang telepon, gua
langsung tutup soalnya pasti kena semprot. Beruntung di hari itu, gua
berhasil nelepon dia dan menyatakan cinta gua.
“ Sejak kapan loe suka gua, Daniel?” Tanya Angel.
“ Sebenarnya sejak melihat loe, gua langsung jatuh cinta. Kayaknya gua berlebihan ya?”
“ Nggak sih, Cuma bingung gua jawabnya..”
“ Kalau loe mau nolak gua, gua siap kok?” kata gua pasrah dalam hati pengen nangis.
“ Hm, kalau gitu besok loe datang ke sekolah paling
pagi ya, jam 5,30. Nunggu aja, kalau gua datang kesana, berarti gua
terima loe?”
“ Hah, serius loe..” gua merasa Angel bakal kerjain gua. Tapi yang namanya cinta, akhirnya gua terpaksa jalanin aja deh…
Keesokan harinya, nyokap gua bengong lihat gua uda
bangun pagi bahkan uda siap-siap sekolah, padahal biasanya gua mesti
disiram air dulu baru bangun. Gua datang paling pagi ke sekolah, sebelum
matahari meninggi. Penjaga sekolah ampe bengong lihat gua, kirain gua
tuyul. Dengan setengah ketakutan gua menunggu Angel, campur aduk deh,
takut karena sekolah kan anker kalau pagi-pagi. Takut juga kalau Angel
ga datang, artinya cinta gua ditolak dong..
Lewat jam 5.30. Angel ternyata ga datang, gua
menunduk. Sedih rasanya. Saat gua mau berjalan keluar kelas, di depan
gua Angel uda termengap-mengap, sepertinya dia abis lari. Dia tersenyum
sama gua.
Oh tuhan.. ini artinya dia menerima cinta gua walau
telat 5 menit. Gua pun bahagia setengah mati, seorang peri cantik, kini
telah menjadi milik gua. Kita pun jadian, Karena masih cinta monyet dan
sama-sama cinta pertama. Kita menikmati hubungan ini hingga akhirnya
gua lulus smp. Bokap Angel terpaksa harus balik ke Singkawang, kampung
halaman dia. Akhirnya dengan berat hati, kita putuskan untuk berpisah,
maklum jaman itu belum ada hp dan sms. Boro-boro sambungan telepon di
kampung-kampung. Gua masih ingat saat perpisahan itu, Angel menangis dan
memberikan gua sebuah surat yang dia tulis dan suruh gua baca di rumah.
Rasanya gua mau nangis, tapi akhirnya perpisahan itu terjadi. Hal terakhir yang gua denger dari mulut dia adalah.
“ Niel, kalau kita jodoh, kelak kita harus ketemu lagi disini ya. Disaat kita sama-sama single,”
“ Lah, tapi kapan Ngel?” Tanya gua.
“ Ga tau juga, baca aja di surat gua itu, “
Dan berakhirlah saat terakhir kita. Gua memberikan
sebuah mawar merah yang indah untuk mengenang indahnya hubungan kita.
Saat gua pulang, gua membuka surat itu dan tertulis kalimat yang singkat
sekali.
“ Kalau nanti umur kita sama-sama 24 tahun, terus
masih sama-sama single, kita ketemu disini ya, pas hari jadian kita, 15
april. “ tanggal dimana pertama kita jadian.
Gua ga tau apakah ini akan terjadi, umur 24 tahun
itu akan sangat lama sekali, umur gua saat itu masih 15 tahun. Artinya 9
tahun lagi. Itulah kenangan cinta terakhir gua.
***
9 tahun lamanya gua tinggal dirumah yang sama sejak
dulu, tiba-tiba bonyok memutuskan untuk pindah dari rumah itu karena
ingin ke tempat yang lebih tenang. Gua beres-beres kamar dan semua
barang yang gua punya di gudang, sekotak kardus yang gua angkat
terjatuh, isinya mainan dan berbagai foto-foto gua waktu kecil. Lah
tiba-tiba sepucuk surat yang uda jadi kuning, gua pikir sampah,
terjatuh. Gua pun sadar kalau surat itu adalah surat terakhir Angel
untuk gua.
Membaca surat itu membuat gua rasanya kok gimana
gitu ya, sedih campur terkenang masa lalu. Angel cinta pertama gua,
padahal setelah dia gua uda pacaran 5 kali. Begonya , semuanya berakhir
dengan begitu saja. Gua ngebaca surat itu. Tulisan dia yang bilang kalau umur kita 24 tahun dan masih single kita ketemu disekolah dulu. Dalam
hati gua, apa mungkin Angel masih inget ya janji dia di surat ini. Tapi
perasaan hati gua tiba-tiba membawa gua untuk coba ke sekolah gua dulu,
lagipula ga ada salahnya gua pamitan sama guru-guru dulu sekalian
nostalgia, tapi saat itu gak tanggal 15 april, bahkan kelewatan.
Jam 10 pagi, gua ke sekolah gua dulu, semuanya
masih sama, Cuma warna sekolahnya yang berubah. Gua duduk di kantin,
bicara dengan ibu yang sudah berjualan disitu sejak gua kecil, dia masih
inget gua loh walau gua sekarang tambah ganteng hehehe. Saat gua lagi
makan bakso, seorang cewek cantik yang rasanya ga asing melewati gua,
dia pesan bakso juga. Suaranya yang khas singkawang, membuat gua menebak
itu adalah Angel, tapi gua ragu, soalnya dulu Angel itu kecil banget,
kok sekarang yang ada didepan gua tinggi banget. Gua pun jaim, hingga
akhirnya ibu penjual bakso itu manggil gua.
“ Daniel, kalau mau nambah lagi ambil sendiri ya, Ibu mau ke toilet..”
Cewek itu ngeliat gua, tersenyum. Matanya memerah, memperhatikan gua. Suaranya sayup-sayup terdengar memanggil gua.
“ Daniel..” kata dia dan gua jawab “ Ya..”
“ Loe tambah ganteng ya..” kata dia membuat gua langsung tersipu malu.
“ SIapa ya?” Tanya gua, “ Ini gua Angel..”
Astaga dugaan gua benar. Angel cinta pertama gua
yang sekarang jadi cantik banget. Gua langsung pengen peluk dia tapi ga
berani, biar kayak film-film gitu. Gua senang sekali Angel
benar-benar menepati janji dia untuk ketemu setelah 9 tahun. Tapi gua
mendengar alasan dia lain, dia bilang kalau keponakan dia sekolah
disini, jadi dia sering jemput keponakanya sejak 3 hari lalu disini.
Walaupun alasan itu berbeda dengan janji terakhir dia, gua bahagia
akhirnya bisa lihat dia lagi setelah 9 tahun lalu.
Angel yang gua lihat sekarang begitu berbeda,
walaupun suara khas singkawangnya masih sama, tapi cara dia bersikap dan
berkata lebih baik kebanding dulu yang ngasal. Dia bilang
kalau saat ini dia kerja di Jakarta dan tinggal sama bibinya. Bokap dan
nyokap dia uda meninggal beberapa tahun terakhir karena sakit yang ga
bisa dia jelaskan. Hati gua sedih mendengar penjalasan dia, lebih sedih lagi mendengar kejujuran dari dia.
“ Gua uda nikah,..”
“ Oh ya..” kata gua terkejut.
“ Tapi sekarang uda jadi janda..” sambung dia yang membuat gua bingung.
Jadi seperti banyaknya gadis-gadis kalimatan di
kampung dia, banyak yang menikah dengan pria asing karena keadaan
ekonomi. Gua bingung kenapa Angel mau nikah sama orang asing, yang gua
denger kalau pernikahan dengan orang asing itu tanpa cinta. Angel
bilang, bokap dia waktu itu sakit-sakitan dan butuh biaya besar setelah
nyokapnya meninggal. Dia terpaksa menikah karena pria yang mau menikahi
dia itu berjanji untuk membantu biaya pengobatan bokapnya. Angel yang
malang, setelah menikah, bokapnya meninggal. Dia pun terpaksa tinggal di
Taiwan, ga heran dia kayak orang Taiwan, putih karena cuaca dingin
disana.
Perceraian terjadi ketika suami Angel mulai suka
bertindak kasar, Angel melarikan diri ke tanah air. Sedihnya lagi,
banyak yang senasib kayak dia. Mendengar kayak gitu, gua rasanya pengen
mukul suami dia yang keparat. Tapi gua bersyukur Angel sudah lepas dari
pria itu. Kita menghabiskan waktu yang panjang selama di
Jakarta. Angel memang sudah janda, tapi itu bukan alasan gua untuk ga
boleh dekat sama dia, walaupun gua ga bisa menutupi rasa hati gua yang
masih menyimpan rasa cinta begitu besar.
Cinta memang buta, berjalan tanpa batasan dan
waktu. Gua merasa Angel adalah pilihan terindah dalam hidup gua setelah
berjalan cukup lama dengan dia dan melihat sikap dia yang begitu baik.
Tapi gua heran, kalau jalan sama dia, dia sering pergi ke toilet, bahkan
saat kita lagi nonton. Gua jadi curiga hingga akhirnya, gua sadar satu
hal. Saat itu, gua lagi makan sama dia, tiba-tiba gua melihat warna
merah di hidung dia, gua pikir itu saos tomat, ternyata itu darah yang
keluar dari hidung dia. Dia langsung minta izin untuk ke toilet.
Saat gua Tanya kenapa bisa mimisan tiba-tiba, dia hanya tersenyum dan bilang.
“ Mungkin gua kurang sehat, gapapa kok.” Kata dia dan membuat gua tenang.
Gua tau, umur gua uda cukup mapan dengan warisan
perkerjaan yang bokap gua punya sebagai tukang bikin ampas rem mobil.
Sebagai anak pertama dari dua bersaudara, rasanya ga ada salahnya gua
menikah di usia muda. Gua tau, bokap dan nyokap gua termasuk kuno, gua
ga pernah cerita kalau Angel itu janda, dan gua rasa mereka uda
terlanjur suka sama Angel, sikapnya sopan dan hormat. Tapi semua berbeda saat gua iseng-iseng nanya sama nyokap gua.
“ Ma, kalau gua nikah sama janda, masalah ga?”
“ Kenapa ngomong gitu? Kayak kaga ada gadis aja?”
“ Gapapa nanya aja..”
“ Ya ga boleh lah, apa kata orang nanti. Masa cowok secakep ini, dapatnya janda, kayak kagak laku aja..”
Gua sadar, disanalah orang tua gua mulai curiga
dengan status Angel, adik gua yang bawel pernah gua cerita tentang Angel
yang janda dan keceplosan ngomong. Semua jadi berantakan ketika gua
disidang sama bonyok gua, dia menentang keras hubungan gua. Dengan
sedikit sedih dan melawan berkata.
“ Ma, Pa, walaupun Angel seorang
janda, Daniel tetap menerima dia apa adanya, dia menjadi janda ataupun
gadis, dia itu gadis yang Daniel impikan dalam hidup daniel,walaupun
mama dan papa ga setuju, Daniel akan tetap bersama dia.”
Bonyok terdiam, sejak kecil gua ga pernah ngelawan
mereka. Tapi demi Angel, gua rela lakukan itu. Gua pikir bonyok sudah
menyerah dengan keras kepala gua dan setelah itu sikap mereka ke Angel
jadi dingin gitu. Gua sedih tapi meminta Angel untuk terbiasa, karena
bagaimanapun dia adalah takdir gua. Tapi angel hanya bisa bilang.
“ Niel, kalau gua adalah beban dalam hidup loe,
sebaiknya jangan korbankan keluarga loe, gua bisa menerima kok kalau
kita memang harus jadi sahabat saja, orang tua itu terkadang benar,
mereka paling tau untuk kebahagian anak-anaknya.” Kata Angel yang
membuat gua sedih.
“ Loe ga pernah jadi beban gua, loe justru kebahagiaan gua, jadi jangan ngomong gitu lagi ya.” Kata gua memeluk Angel.
Saat itu tanpa gua sadari Angel mimisan di baju
gua, dia langsung pamit untuk masuk ke rumah nya terburu-buru dan baru
gua sadari baju gua bernoda darah saat pulang.
***
Suatu malam, bonyok gua memanggil gua ke ruang
tamu. Wajah mereka tegang, sepertinya gua tau, ini akan membahas
hubungan gua dengan Angel.
“ Daniel, Angel itu ga pernah bercerai sama suami
dia yang di Taiwan, mama baru dapat kabar dari macoblang dia yang di
kampung, jadi kalau kamu maksa nikah sama dia. Kamu bisa di penjara tau
gak..”
Gua kaget bagaimana nyokap gua tau tentang itu, tapi gua tetap ngelawan,
“ terserah apa kata mama sama papa, Daniel tetap
nikahin dia.. Daniel uda pikirin, mungkin bulan april 15 , mau nikah
sama dia..” kata gua sesuai janji cinta pertama gua sama dia setelah
setahun kita bersama bertemu lagi.
Bonyok tidak menyerah begitu saja. Suatu ketika gua
datang ke rumah Angel, dia ga mau ketemu gua, gua bingung kenapa,
saudara dia yang ketemu gua. Dan bilang.
“ Sudahlah Niel, Angel uda putuskan kembali sama laki dia yang di Taiwan..”
“ Gak mungkin, dia ga pernah cinta sama suami dia, bohong..”
Gua teriak-teriak manggil Angel, banyak yang
berpikir gua gila, terutama tetangga dia. Tapi Angel gak bergeming dan
bahkan ga mau nemuin gua. Akhirnya gua menyerah setelah ketua RT muncul
dan minta gua gak ganggu warganya. Gua tau, Angel mendengar teriakan
gua. Sampai akhirnya gua menyerah untuk tidak lagi mencoba mencari dia
setelah 3 kali gagal dan berakhir ancaman akan dilaporkan polisi sama
ketua RT sana.
Gua ingin nangis ketika Angel gak mau ketemu dia,
gua gak rela dia balik sama suami dia yang kasar. Gua menutup diri di
kamar gua, keluarga gua tau hubungan gua sama Angel sudah berakhir. Gua
ga bicara sama mereka dan memutuskan diam. Sampai akhirnya adik gua Leo, bicara sama gua secara empat mata.
“ Niel, gua gak mau cerita, tapi kemarin-kemarin
bonyok minta anterin ke rumah Angel, disitu mereka bicara empat mata.
Gua rasa itu yang bikin..” kata Daniel terdiam.
Akhirnya gua tau, kenapa Angel ga mau ketemu gua,
bonyok minta kepada Angel untuk ga ketemu gua lagi. Gua marah sekali,
gua mencoba sekali lagi untuk minta ketemu Angel. Gua minta tolong sama
saudaranya untuk bilang ke Angel.
“ Kali ini saya ketemu Angel bukan sebagai pacar, sebagai teman, saya mohon..”
Saudaranya yang tidak sampai hati melihat wajah gua
memelas, akhirnya memperbolehkan gua ketemu Angel. Saat gua masuk ke
dalam. Angel terbaring dikamarnya, wajahnya pucat. Gua membuka pintu dan
dia melihat gua masuk tapi sudah terlambat mengunci pintu.
“ Angel, gua tau , loe ga mau ketemu gua tapi sekali ini gua mohon dengerin gua..”
“ Niel, jangan datang lagi, itu Cuma bikin gua merasa bersalah.” Kata Angel.
“ Gua tau, loe gak akan mau balik sama suami loe
lagi, gua tau isi hati loe, sebagai cinta pertama yang mengenal loe
lebih dari siapapun.”
“ Loe salah, gua masih mau balik sama dia, dia janji uda berubah..”
“ Bonyok gua memang terlalu campurin urusan
hubungan kita, tapi mereka sudah setuju dengan hubungan kita Ngel..”
kata gua berbohong.
Angel menatap gua, dia menangis, dia hanya berkata singkat sebelum tiba-tiba pingsan.
“ Niel.. sebagai cinta pertama gua ga akan pernah lupain loe, tapi itu masa lalu, loe akan dapat yang lebih baik dari gua..”
Gua bingung, kenapa dia pingsan. Saudaranya langsung buru-buru melakukan pertolongan pertama. Gua jadi bingung, kenapa Angel.
“ Angel, ini kena penyakit turunan dari papanya, kanker sumsung tulang..”
“ hah kanker..”
Astaga betapa bodohnya gua selama ini, Angel sering
mimisan dan gua baru menyadari itu adalah akibat kanker yang dia
alamin. Gua tau penyakit ini, pernah ada difilm korea, tapi gua gak
nyangka kalau Angel kena penyakit kayak gini. Begonya lagi, kenapa ga
langsung dirawat di rumah sakit. Dan lebih parahnya lagi gua baru tau
dari saudaranya kalau Angel terpaksa diusiri oleh suaminya karena
suaminya gak mau biayain penyakit dia. Hati gua sedih, mengapa nasib
Angel begitu buruk. Gua putuskan membawa dia ke rumah sakit.
Dokter langsung menolong dia, dan lebih bikin gua sedih, kanker Angel sudah stadium 3. Dokter
menyesalkan kenapa selama ini ga ditolong, kalau sudah begini dokter
juga ga kasih jaminan. Gua bisa mengerti mengapa akhirnya Angel menahan
semua derita dia, keuangan menjadi masalah dia, jadi selama ini dia
hanya minum obat tradisional. Seminggu lamanya Angel di rawat di rumah sakit, dia selalu menatap wajah gua dengan merasa tidak enak.
“ Jangan pikirin biayanya. Semua uda beres..” kata gua membuat dia menangis.
“ Niel, kenapa loe begitu baik sama gua..?”
“ Karena gua mencintai loe, dan itu membuat gua bahagia..”
“ Walau sekarang gua hanya bisa membuat loe repot..”
“ Gua ga pernah merasa repot.. ini buktinya gua uda siapin loe sesuatu..”
“ apa ?” Tanya Angel dan gua menunjukan sebuah cincin berhias mawar yang gua beli di jalan karena unik.
“ gua sekarang gak bisa beliin loe cincin emas,
tapi gua janji nanti setelah loe sembuh, gua akan melamar loe jadi istri
gua dengan cincin emas, untuk sementar cincin mainan dulu ya..” kata
gua dan Angel tertawa. Itulah tawa dia selama kita gak ketemu dan
membuat bahagia.
Sebulan lamanya, Angel di rawat dan ga membaik.
Ortu gua tiba-tiba merasa iba dan memutuskan untuk ikut menengok, dari
sini gua tau, bonyok akhirnya mengerti kalau kekuataan cinta gua tidak
akan bisa diruntuhkan, akhirnya mereka menerima Angel. Sayang semuanya
terlambat, saat gua sedang berpikir membeli cincin emas di toko emas,
Angel menelepon gua.
“ Niel. Makasih ya uda baik sama gua, menjaga gua
selama ini, mencintai gua selama ini. Gua bahagia sekali..” kata gua
tersenyum-senyum.
“ Kenapa harus pake telepon gini, kan bisa nanti ketemu di rumah sakit..”
“ Ya, gua mau sekarang, kalau ga sekarang, ga tau kapan lagi mau ngomong gini sama loe..”
“ Kenapa gitu..?”
“ Jangan banyak Tanya,, dengeri aja.. “
“ Oke.. oke..” kata gua menurut.
“ selama ini, hanya ada satu pria dalam hidup gua
yang benar-benar gua cintai sejak dulu hingga saat ini. Pria itu adalah
loe, gua tau saat dulu berpisah dengan loe, gua berjanji dalam hati
untuk tidak akan mencintai siapapun selain loe, makanya gua nulis di
kertas dan mengikat janji hati gua. Walaupun gua menikah dengan orang
lain, tapi hati gua selalu untuk loe, akhirnya gua menyadari kalau kita
memang ditakdirkan untuk terlahir di dunia ini saling bersama. “ Kata Angel membuat gua terharu.
“ Sekarang, gua akan berdoa kepada Tuhan, semoga di
kehidupan mendatang, gua bisa terlahir sebagai gadis yang ada disamping
loe, berbakti untuk seorang pria yang begitu mulia seperti loe, dan gua
berharap tak ada lagi, perpisahan kita setelah ini..”
“ kenapa ngomong gitu Angel..”
“ loe harus jadi Daniel yang terus semangat dan tekun ya, gua mau tidur dulu, ngatuk..”
“ iya, iya, nanti gua datang ya, mau kasih surprise..”
Gua merasa kalimat Angel membuat cemas di hati. Gua
langsung membeli cincin emas itu, pergi ke rumah sakit. Gua tiba sejam
kemudian, dan menemukan dokter sedang memompa alat pernafasan untuk
Angel, gua shock melihat Angel dilakukan seperti itu, suster mengusir
gua untuk keluar. Gua menangis. Berdoa kepada Tuhan untuk menolong
Angel, setidaknya sampai gua bisa menunjukkan cincin ini untuk mengikat
dia dalam hidup gua selama dia masih bisa bernafas.
Sayangnya Angel benar-benar tidak dapat tertolong,
kita harus berpisah untuk kedua kalinya dalam hidup ini, perjuangan
hidupnya telah berakhir. Penderitaanya di dunia fana ini telah usai, gua
melihat tubuhnya yang kaku, senyumnya yang masih sama walau tak
bernafas lagi, memakaikan cincin di tangannya. Mencium keningnya.
Seperti katanya, di kehidupan ini, mungkin tidak akan terulang kisah
cinta kita, tapi semoga doanya kepada Tuhan agar kita dipertemukan
kembali di kehidupan mendatang itu terjadi, walaupun harus menjadi
binatang, gua rela asal tetap bersama dia.
Gua menepati janji Angel untuk tekun dan semangat
dalam hidup ini walau dia telah pergi untuk selamanya. Tapi gua percaya,
Cinta pertama memang tidak akan pernah terlupa sampai nafas gua
berakhir. Semoga kisah ini tidak membuat loe lupa akan cinta pertama
loe. Karena cinta itulah yang paling indah dan murni.
Arti “Sahabat” Sesungguhnya karya Agnes Davonar
” tiada kasih yang lebih
abadi daripada pemberian seorang sahabat yang sempurna- tidak akan mati
walau ia pergi untuk selamanya dalam hidup kita” Agnes Davonar
Aku tidak pernah berpikir kalau hidupku masih bisa bernafas setelah
kecelakaan tabrakan mobil yang membuatku koma selama 1 bulan lamanya.
Istriku Angel berkata padaku, bahwa Tuhan masih sangat mencintaiku
sehingga ia memberikan aku satu kehidupan baru dalam hidupku. Selama
proses pemulihan aku hanya bisa duduk terbaring di kursi roda untuk
melakukan aktifitas, sebagai anak tunggal satu-satunya dalam keluargaku,
ayah dan ibu sangat mencintaiku.Hidupku terlahir dengan kekayaan berlimpah, istriku cantik dan sejak kecil aku terbiasa dimanjakan sebagai anak orang kaya. Aku bersekolah di Australia saat lulus dari SMA dari Jakarta, menjadi orang kaya tidak membuatku dapat memiliki sahabat karena sifatku yang pendiam terlebih kata ibu sejak kecil aku mempunyai jantung yang lemah. Tidak heran mereka selalu mencemaskan keadaanku yang tidak pernah aku pikirkan, lucunya aku baru tau jantungku membusuk saat kecelakaan itu terjadi.
Aku duduk di teras rumahku yang menghadap ke laut Jawa dan memilih tempat itu sebagai masa penyembuhan dan rehabitasiku. Istriku sedang membuatkan aku segelas susu dan aku tanpa sengaja melihat sebuah buku novel tergeletak di meja teras, mungkin saja istriku baru membacanya dan menaruhnya disana. Aku membuka lembaran itu dan terselip sebuah foto antara aku, istri dan seorang sahabat yang telah lupa dalam ingatanku bernama Fernando.
Bukankah ini foto saat kami berada di Australia, Fernando berkerja sebagai pelayan kafe dan saat itu aku, istriku dan dia berfoto bersama saat berdiskusi. Istriku datang dan menghampiriku sembari meletakkan segelas susu di meja.
“ Mengapa foto ini ada disini sayang?” tanyaku
Istriku terkejut, mungkin karena ia takut gambar itu membuat aku teringat masa lalu.
“ Maaf aku tidak sengaja menemukan novel itu dari kiriman pos seseorang dan ketika membukanya terdapat foto kita semasa kuliah.”
Aku terdiam, istriku langsung seperti salah tingkah.
“ Ngomong-ngomong sekarang dimana Fernando, bukannya terakhir kita masih melihatnya saat bulan madu di Perth?”
Istriku terdiam, suara telepon tiba-tiba berdering dan dia langsung meminta izin untuk mengangkat. Aku hanya bisa mengenang foto kenangan itu, Fernando adalah sahabat pertama yang menjadi temanku saat aku nyaris mati karena kedinginan terserang hujan deras, ia bukan laki-laki beruntung seperti hidupku. Bahkan untuk menyambung hidupnya ia harus bekerja sebagai pelayan restoran, aku berterima kasih padanya karena berkatnya aku masih bisa hidup sampai detik ini.
Berkatnya juga aku bisa mengenal istri yang kucintai saat ini, persahabatan kami baik-baik saja hingga sebuah tragedi terjadi dalam hidup kami. Suatu ketika semua orang mempergunjing aku di kampus dan mengatakan aku seorang gay karena terlalu dekat dengan Fernando. Terang saja aku marah, kami normal dan dekat karena dialah satu-satunya sahabatku di Australia dan aku bahkan rela menghajar orang-orang yag menjelek-jelekkan sahabatku itu. Tapi pertanyaan it u terus menghantuiku, sebagian dari sahabatku memang pernah berbisik kalau sahabatku itu gaytapi Angel tidak pernah mengatakan begitu walaupun mereka sudah mengenal sebelum hadirnya aku.
Tapi hidup memang pahit, di mataku sendiri Fernando berciuman dengan sesama pasangan gay-nya. Aku hancur dan malu memiliki sahabat seperti dia, ada yang aneh ketika melihatnya berbuat demikian. Sidney memang kota bebas bagi gay, tapi tidak buat aku. Aku melupakan semua kebaikan yang pernah dia berikan padaku, jijik rasanya aku melihat monster itu hidup bersamaku selama ini. Aku tau Fernando melihatku memergokinnya saat itu, ia panik dan meminta maaf karena selama ini tidak jujur dengan statusnya, hal terakhir yang kudengar dari mulutnya adalah
“ Aku mungkin gay, tapi aku bukanlah monster yang ada disampingmu selama ini. Bagiku siapapun boleh menganggap aku manusia hina tapi janganlah kau sahabatku, karena kaulah satu-satunya sahabat dalam hidupku yang yatim piatu tanpa siapapun”
Aku tidak tergoda oleh kalimat itu walau terasa menyedihkan, kutinggalkan Sidney saat itu juga dengan membawa Angel pindah ke Perth. Aku tau Angel ingin menyarankan aku untuk menerima kenyataan tapi hatiku membeku dan tidak sudi memiliki sahabat gay dan menjijikkan seperti dia. Sejak saat itu aku tidak pernah melihatnya seperti yang aku katakan sebelumnya kami kembali bertemu saat aku sedang berbulan madu bersama istriku tepatnya 3 tahun setelah kami berpacaran di sebuah restoran mewah ketika Fernando mulai menjadi koki di restorant itu.
Aku sadar ini saat terakhir aku berjumpa dengannya, karena aku akan kembali ke Jakarta. Saran istriku padaku untuk setidaknya mengucapkan kata perpisahan dengannya aku turuti, aku pun mengundangnya minum kopi bersama sebagai sahabat lama walaupun di hatiku tidak pernah mau memaafkan statusnya sebagai gay. Kami bicara seadanya tentang hidup kami , dia mengucapkan selamat atas pernikahan kami. Dan kami pun berpisah, ketika pulang aku tidak mengingat semuanya selain sebuah mobil menabrakku dan aku pun koma hingga tidak sempat mengingat Fernando.
Istriku kembali, dengan wajah sedikit senduh dia duduk di sampingku.
“ Sayang, sebenarnya apa yang kamu pikirkan tentang foto itu”
“ Tidak ada selain pertanyaan ke mana Fernando saat ini?”
Istriku menunduk sambil berkata “ Dia ada disini..”. Aku menjadi bingung,
“ Maksudmu apa?”
“ Fernando tidak akan pernah ada di dunia ini lagi, tapi dia akan selalu ada di sini, tepatnya di jantung yang kamu miliki saat ini.”
“ Aku tidak mengerti maksudmu?”
Istriku menangis sambil bercerita, di saat-saat terakhir usai kecelakaan terjadi. Orang yang membawaku ke rumah sakit adalah Fernando, Dokter mengatakan bahwa jantungku sudah tidak berfungsi. Aku hanya memiliki waktu sedikit untuk tetap hidup dan dokter menyarankan Fernando mencari donor jantung. Istriku Angel begitu terkejut dengan berita kecelakaan itu, ia menangis di samping Fernando. Tidak mungkin mencari jantung yang tepat dalam waktu saat kondisi kritis seperti ini.
” Fernando, sebentar lagi Anthony akan menjadi seorang ayah, aku tidak lagi sanggup hidup bila bayi dalam kandunganku ini tidak memiliki ayah..” ujar Angel.
Fernando tersenyum dan berkata
“ Percayalah kalau Anthony ( namaku) akan tetap hidup di samping kamu untuk selamanya”
Itulah kata-kata terakhir dari istriku, Fernando mendekat pada dokter dan berkata ia mau mendonorkan jantungnya padaku. Dokter terang saja menolak keinginan Fernado karena tidak ada hukum yang mengizinkan orang sehat untuk berbuat demikian. Fernando tidak putus asa, baginya hidupnya yang sebatang kara tidak akan memiliki masa depan terlebih tak akan ada seorang pun yang peduli padanya. Ia dengar kalau hanya orang yang sekarat boleh mendonorkan dirinya, sahabatku melakukan tindakan bodoh.
Sesaat sebelum kematiannya ia menelepon Dokter dan mengatakan bahwa seseorang donor yang bersedia menyumbangkan jantungnya. Dokter bertanya siapa orang itu, dengan tersenyum dibalik telepon Fernando berkata “ Saya menunggu anda di belakang rumah sakit, jantung ini hanya bisa bertahan selama beberapa saat, saya mohon dokter kemarilah dalam waktu 10 menit.” Dengan berani Fernando menabrakkan dirinya pada sebuah truk yang lewat, dia mengorbankan dirinya untuk menjadi donor dalam keadan sekarat.
Angel menerima kabar itu usai operasiku berjalan lancar saat itu ia hendak bertanya sosok donor yang menyumbangkan jantungnya dan berpikir untuk mengucapkan terima kasih pada keluarga, dokter mengatakan sang donor adalah Fernando. Angel tidak mungkin mengatakan kejadian itu padaku, ia hanya ingin menunggu saat yang tepat dan saat inilah aku tau. Aku hanya bisa menangis di atas makam sahabatku. Entah bertapa bodohnya aku tidak pernah mengerti arti sahabat dalam kehidupanku. Kalau saja saat itu aku memaafkan apa yang terjadi mungkin tidak akan ada penyesalan dalam hidupku.
“ Dia sahabat yang tidak hanya menolong hidupku satu kali tapi dua kali, bukanlah dia yang seharusnya meminta maaf tapi akulah yang meminta maaf tidak pernah mengerti bertapa dia adalah sahabat sejati dalam hidupku, aku terlalu egois mengatakan bahwa dia gay dan dia adalah petaka dalam hidupku. Mungkin kata dia terakhir padaku tidak akan pernah terlupa dalam ingatanku, ia memang gay tapi ia bukanlah monster yang akan mencintai sahabatnya sendiri.”
Aku tidak akan pernah melupakan hal ini, walaupun hidupku berjalan dengan waktu, semoga kisahku tidak membuat kalian menjadi seperti aku. Ingatlah sahabat itu hadir dalam hidup kita tanpa pernah kita sadari bahwa sejatinya tidak ada manusia yang sempurna dalam hidup ini. anakku terlahir beberapa bulan kemudian dan untuk mengenang sahabatku, keberikan nama Fernando padanya.
Rabu, 04 April 2012
DARK AND LIGHT karya Vera Yanti Hutabarat
“saat hal yang tidak
mungkin terjadi tapi terjadi kepada hidup kita namun kita merasakan kebahagian
saat suatu ketidak pastian itu berada di kehidupan kita , itu adalah suatu
bukti bahwa Tuhan adil kepada hidup kita”
Siska dan Rehan adalah sepasang
kekasih , mereka pacaran sejak mereka duduk di bangku SMA kelas 1 , mereka
merasa hubungan mereka cocok mulai dari
sifat siska yang dewasa kepada rehan , dan rehan yang dewasa dan selalu
menyayangi siska , saat setelah mereka lulus mereka telah di restui oleh kedua
orang tua mereka untuk melakukan pertunangan .. mereka pun siap siap saja ,
karena yang mereka tahu siska akan kuliah dan rehan akan kuliah, dan akan lebih
baiknya jika hubungan mereka ada suatu ikatan pertunangan terlebih dahulu agar
bisa mengontrol tindakan-tindakan yang di luar batas buat anak di usia dewasa
seperti mereka ini .
“rehan kamu siap bertunangan dengan siska?” tanya ibu rehan
“siap mah , biar nanti kalau siska kuliah para cowok engga ada yang berani sama dia”
“kamu benar – benar serius?” tanya ulang ibu rehan
“iyaaa mah .. rehan itu berpacaran dengan siska sudah lama , jadi rehan serius dengan siska maah ..” jawab rehan dengan tegas
“baik rehan mamah merestui kamu , tapi ingat pertunangan ini harus selalu kamu jaga apalagi ini menyangkut pertunangan jadi jangan kamu anggap main main ya rehan .. menurut mas bagaimana?” Tanya ibu kepada ayah rehan yang sedang membaca koran
“ayah siih setuju saja , lagian ayah tahu kalau rehan itu anak yang bertanggung jawab sama seperti ayahnya ini , iya tooh mah?” Jawab ayah rehan
“hhuuuus kamu mas , giliran yang bagus-bagus itu sama kaya kamu kalau giliran yang jeleknya sama kaya ibu” jawab ibu dengan kesal
“haha… sudah mah , pah kalian orang tua reeehhhhan yang paling baik sedunia kok” ucap rehan
“iyaa ibu juga tahu rehan .. oh ya rehan besok kita ke rumah siska untuk membicarakan soal pertunangan ini, bagaimana rehan?” Tanya ibu
“okay bu dengan senang hati” ucap rehan dengan senang
“siap mah , biar nanti kalau siska kuliah para cowok engga ada yang berani sama dia”
“kamu benar – benar serius?” tanya ulang ibu rehan
“iyaaa mah .. rehan itu berpacaran dengan siska sudah lama , jadi rehan serius dengan siska maah ..” jawab rehan dengan tegas
“baik rehan mamah merestui kamu , tapi ingat pertunangan ini harus selalu kamu jaga apalagi ini menyangkut pertunangan jadi jangan kamu anggap main main ya rehan .. menurut mas bagaimana?” Tanya ibu kepada ayah rehan yang sedang membaca koran
“ayah siih setuju saja , lagian ayah tahu kalau rehan itu anak yang bertanggung jawab sama seperti ayahnya ini , iya tooh mah?” Jawab ayah rehan
“hhuuuus kamu mas , giliran yang bagus-bagus itu sama kaya kamu kalau giliran yang jeleknya sama kaya ibu” jawab ibu dengan kesal
“haha… sudah mah , pah kalian orang tua reeehhhhan yang paling baik sedunia kok” ucap rehan
“iyaa ibu juga tahu rehan .. oh ya rehan besok kita ke rumah siska untuk membicarakan soal pertunangan ini, bagaimana rehan?” Tanya ibu
“okay bu dengan senang hati” ucap rehan dengan senang
*keesokan harinya
“maah kita jadi ke siska?” tanya rehan kepada ibu rehan
“iya rehan , kamu tuh ga sabaran banget yaa” jawab ibu dengan kesal
“iih mamah akukan pengen tahu jawaban siska” jawab rehan
“iyaa mamah tahu , jadi sekarang kamu siap-siap , mamah dan papah juga mau siap-siap”
“okay mah”
“iya rehan , kamu tuh ga sabaran banget yaa” jawab ibu dengan kesal
“iih mamah akukan pengen tahu jawaban siska” jawab rehan
“iyaa mamah tahu , jadi sekarang kamu siap-siap , mamah dan papah juga mau siap-siap”
“okay mah”
Rehanpun
siap-siap , ia segera menggunakan baju kemeja berwarna biru dengan celana
hitamnya dengan rapih .. diapun segera turun kebawah unuk menemui mamah dan
papahnya yang sudah siap untuk berangkat.
“idiiih cakepnya anak mamah ini yah pah” ucap ibu kepada ayah rehan
“siapa dulu dong ayahnya” ledek ayah
“idih mamah lantas selama ini rehan jelek gitu mah?”
“mamah engga bilang gitu cuman kamu kelihatan beda , malah kelihatan dewasa” ucap mamah
“ooh gitu mah .. ohya kita naik mobil ayah?”
“iya naik mobil ayah saja rehan , ini kuncinya , kamu yang bawa”
“okay pangeran , okay tuan putri” ledek rehan kepada orang tuanya
“idiiih cakepnya anak mamah ini yah pah” ucap ibu kepada ayah rehan
“siapa dulu dong ayahnya” ledek ayah
“idih mamah lantas selama ini rehan jelek gitu mah?”
“mamah engga bilang gitu cuman kamu kelihatan beda , malah kelihatan dewasa” ucap mamah
“ooh gitu mah .. ohya kita naik mobil ayah?”
“iya naik mobil ayah saja rehan , ini kuncinya , kamu yang bawa”
“okay pangeran , okay tuan putri” ledek rehan kepada orang tuanya
Sesampai
di rumah siska yang megah seperti istana , halamannya yang luas ditambah air
pancurnya yang membuat rumah itu tampak indah , memang keluarga rehan dan siska
keturunan kolonmerat jadi tidak heran jika mereka begitu cepat untuk tunangan.
Rehan menekan bell yang ada di pintu rumah siska
“siapa yaah?” tanya pembantu rumah siska
“saya rehan dan ini keluarga saya , saya ingin bertemu dengan orang tua siska , boleh bi?” tanya rehan
“boleh den, boleh .. sebentar saya panggilkan dulu” jawab pembantu siska
“saya rehan dan ini keluarga saya , saya ingin bertemu dengan orang tua siska , boleh bi?” tanya rehan
“boleh den, boleh .. sebentar saya panggilkan dulu” jawab pembantu siska
Tidak lama kemudian
“eeh rehan , di kira tante siapa .. ayo masuk”
“baik tante”
“tante ini kenalkan orang tua saya”
“ohh iya … saya mamah siska” sambil melambaikan tangan
“suaminya mana bu?”
“oh suami saya lagi kerja” ucap ibu siska
“ooh lagi kerja tooh bu”
“iya.. oh iya kalau boleh saya tahu ada perlu apa yaah datang kesini? Sepertinya engga biasanya looh”
“begini bu anak saya rehan kan sudah lama berpacaran dengan anak ibu , berhubung mereka akan kuliah dan untuk mengotrol suatu hubungan mereka apa tidak sebaiknya kita buat suatu ikatan pertunangan. Ibu juga tahu sendirikan anak-anak kita saling mencintai” ucap ayah kepada mamah siska
“ooh begitu, saya siih setuju-setuju saja lagian rehan itu baik sekali kepada siska , tapi ini semua saya kembalikan kepada siskanya . oh ya lebih baik saya panggil dulu siskanya …. Sissssskaa .. naak sinii ada rehan” panggil mamah siska”
“iyaaaa bu”
“baik tante”
“tante ini kenalkan orang tua saya”
“ohh iya … saya mamah siska” sambil melambaikan tangan
“suaminya mana bu?”
“oh suami saya lagi kerja” ucap ibu siska
“ooh lagi kerja tooh bu”
“iya.. oh iya kalau boleh saya tahu ada perlu apa yaah datang kesini? Sepertinya engga biasanya looh”
“begini bu anak saya rehan kan sudah lama berpacaran dengan anak ibu , berhubung mereka akan kuliah dan untuk mengotrol suatu hubungan mereka apa tidak sebaiknya kita buat suatu ikatan pertunangan. Ibu juga tahu sendirikan anak-anak kita saling mencintai” ucap ayah kepada mamah siska
“ooh begitu, saya siih setuju-setuju saja lagian rehan itu baik sekali kepada siska , tapi ini semua saya kembalikan kepada siskanya . oh ya lebih baik saya panggil dulu siskanya …. Sissssskaa .. naak sinii ada rehan” panggil mamah siska”
“iyaaaa bu”
Siskapun datang
“eehh tante dan om , udah lama om tante? Tanya siska ke
orang tua rehan
“baru saja” jawab ibu rehan dengan tersenyum
“om , tante tumben datang ke sini engga bilang-bilang hehe ..” Tanya siska
“gini looh siska , mama dan papah rehan kesini mau nanya ke kamu apakah kamu siap bertunangan dengan rehan?” jelas mamah siska kepada siska
“ma…maksud mamah?” Tanya siska tidak mengerti
“iyaa .. jadi kalian bertunangan , kan kalian udah lama pacaran jadi apa salahnya kalau kalian bertunangan” jelas mamah siska
“siiis…siska bingung maah, menurut mamah gimana? Apakah mamah setuju?” Tanya siska
“ooh jelas , mamah malah bangga kamu tunangan dengan rehan apalagi sampai menikah” jawab mamah siska dengan senang
“siska siih mau aja mah , siska udah ngerasa cocok sama rehan, tapiii….. gimana dengan papah mah?”
“kalau urusan papah siih itu urusan mamah , sekarang kita tentukan waktunya saja , bagaimana?”Tanya mamah siska
“itu lebih baik loh bu , kapan yaah kira-kira? Tanya mamah rehan
“gimana kalau bulan depan awal-awal bulan mah? Jawab rehan
“iyaa saya setuju han , pasti bulan depan kita tidak terlalu sibuk jadinya” tambah siska
“okey-okey , kalian memang cocok sekali dalam menentukan sesuatu” jawab mamah siska
“iya looh bu , mereka tampak serasi sekali” tambah mamah rehan
“ahh mamah dan tante biasa aja .. mah .. pah .. tante , aku kebelakang dulu ya sama siska mau ngobrol dulu”
“oh iya iya silahkan rehan” jawab mamah siska
“baru saja” jawab ibu rehan dengan tersenyum
“om , tante tumben datang ke sini engga bilang-bilang hehe ..” Tanya siska
“gini looh siska , mama dan papah rehan kesini mau nanya ke kamu apakah kamu siap bertunangan dengan rehan?” jelas mamah siska kepada siska
“ma…maksud mamah?” Tanya siska tidak mengerti
“iyaa .. jadi kalian bertunangan , kan kalian udah lama pacaran jadi apa salahnya kalau kalian bertunangan” jelas mamah siska
“siiis…siska bingung maah, menurut mamah gimana? Apakah mamah setuju?” Tanya siska
“ooh jelas , mamah malah bangga kamu tunangan dengan rehan apalagi sampai menikah” jawab mamah siska dengan senang
“siska siih mau aja mah , siska udah ngerasa cocok sama rehan, tapiii….. gimana dengan papah mah?”
“kalau urusan papah siih itu urusan mamah , sekarang kita tentukan waktunya saja , bagaimana?”Tanya mamah siska
“itu lebih baik loh bu , kapan yaah kira-kira? Tanya mamah rehan
“gimana kalau bulan depan awal-awal bulan mah? Jawab rehan
“iyaa saya setuju han , pasti bulan depan kita tidak terlalu sibuk jadinya” tambah siska
“okey-okey , kalian memang cocok sekali dalam menentukan sesuatu” jawab mamah siska
“iya looh bu , mereka tampak serasi sekali” tambah mamah rehan
“ahh mamah dan tante biasa aja .. mah .. pah .. tante , aku kebelakang dulu ya sama siska mau ngobrol dulu”
“oh iya iya silahkan rehan” jawab mamah siska
*Dibelakang rumah siska
“hmm.. suasana di belakang rumah kamu indah sis .. apalagi malam-malam seperti ini lampu – lampu di bawah sana tampak seperi bintang-bintang dan aku rasa ini melebihi indahnya suasana di puncak bogor sis , indaah sekali aku suka , siska aku boleh ngubur kertas ini tidak di pohon ini?
“boleh , tapi untuk apa?”
“kertas ini boleh kamu buka saat pertunangan kita selesai dan kamu baca saat terang dalam kehidupan kamu”
“tapi… tapii .. hmm baiklah”
“ sayang kamu tahu tidak?” Tanya rehan
“tahu apa rehan?”
“aku itu suka gelap tapi di kegelapan itu ada cahaya lampu seperti disana , lampu-lampu yang indah dan banyak yang bisa menghidupkan suasan hati seseorang .. apakah kamu suka gelap?”
“Tidak han , aku takut gelap , bahkan aku saja jarang kesini , ini juga karna kamu yang temani aku rehan, aku selalu takut jika ada gelap .. aku suka terang karena terang aku merasakan kehidupan”
“jika suatu saat nanti kamu sedang berada di dalam kegelapan , aku janji akan selalu menemani mu , menjaga mu , menghibur mu , dan menyayangi mu saat itu juga sayang” ucap rehan
“benar? Kapanpun juga?” Tanya siska
“iya kapanpun juga , bahkan saat mati lampu”
“aaah so sweet banget , benar yaah rehan?”
“iyaa sayang”
tidak lama kemudian ibu rehan memanggil
“hmm.. suasana di belakang rumah kamu indah sis .. apalagi malam-malam seperti ini lampu – lampu di bawah sana tampak seperi bintang-bintang dan aku rasa ini melebihi indahnya suasana di puncak bogor sis , indaah sekali aku suka , siska aku boleh ngubur kertas ini tidak di pohon ini?
“boleh , tapi untuk apa?”
“kertas ini boleh kamu buka saat pertunangan kita selesai dan kamu baca saat terang dalam kehidupan kamu”
“tapi… tapii .. hmm baiklah”
“ sayang kamu tahu tidak?” Tanya rehan
“tahu apa rehan?”
“aku itu suka gelap tapi di kegelapan itu ada cahaya lampu seperti disana , lampu-lampu yang indah dan banyak yang bisa menghidupkan suasan hati seseorang .. apakah kamu suka gelap?”
“Tidak han , aku takut gelap , bahkan aku saja jarang kesini , ini juga karna kamu yang temani aku rehan, aku selalu takut jika ada gelap .. aku suka terang karena terang aku merasakan kehidupan”
“jika suatu saat nanti kamu sedang berada di dalam kegelapan , aku janji akan selalu menemani mu , menjaga mu , menghibur mu , dan menyayangi mu saat itu juga sayang” ucap rehan
“benar? Kapanpun juga?” Tanya siska
“iya kapanpun juga , bahkan saat mati lampu”
“aaah so sweet banget , benar yaah rehan?”
“iyaa sayang”
tidak lama kemudian ibu rehan memanggil
“rehan .. nak ayoo kita pulang “ ajak mamah rehan
“sayang , aku pulang dulu yaah sudah malam”
“iya sayang , hati-hati ya”
“iya sayang , ayo kamu masuk ke dalam takut sakit yang”
“iya sayang makasih”
“sayang , aku pulang dulu yaah sudah malam”
“iya sayang , hati-hati ya”
“iya sayang , ayo kamu masuk ke dalam takut sakit yang”
“iya sayang makasih”
“tante saya pulang dulu , titip salam ya tente ke om”
“iyaa rehan nanti tante sampai kan”
“kami pulang dulu ya bu.”
“iyaa , hati-hati , kapan-kapan kesini lagi yaa”
“iyaaa”
“iyaa rehan nanti tante sampai kan”
“kami pulang dulu ya bu.”
“iyaa , hati-hati , kapan-kapan kesini lagi yaa”
“iyaaa”
*1 bulan kemudian
Sehari
sebelum diadakannya resepsi pertunangan siska saat itu tengah sakit , entah
mengapa ia merasakan ada suatu keganjalan dalam pertunangan itu entah apa itu
namun rasanya siska ingin menolak acara
itu tapi itu tidak mungkin karena siska takut mengecewakan keluarganya terutama
keluarga rehan , namun saat malam harinya ia bermimpi rehan menggunakan pakaian
putih bagus dan ia bermimpi di sana mereka bergandengan tangan namun entah
mengapa ada angin kencang yang meniup mereka sehingga mereka terpisahkan ,
namun dalam mimpi itu semua yang berwarna putih berubah menjadi gelap siska
tidak bisa melihat rehan saat itu , dia tidak tau rehan dimana , dan suatu
ketika ada cahaya yang menyinari matanya dan dia lihat sosok rehan yang akan
masuk ke dalam cahaya itu ..
“reehhhhan sini , ini aku” teriak siska dalam mimpinya , namun mimpinya hilang saat ibu siska membangunkannya
“siska … siska .. bangun nak sudah pagii”
“astaaaga .. huuuft untung cuman mimpi mah , mamah sudah lama ada di sini?”
“barusan saja , mamah heran tumben jam segini gorden kamar kamu belum kebuka , pas mamah masuk ternyata kamu masih tidur , mungkin karena capek kali kamu naak”
“ja..jadi tadi cahaya itu? Cuman sinar matahari dari jendela?”
“ngomong apa sih kamu siska , udah sekarang kamu sarapan habis itu minum obat , nanti kamu mau di make-up”
“iyaa mah”
“reehhhhan sini , ini aku” teriak siska dalam mimpinya , namun mimpinya hilang saat ibu siska membangunkannya
“siska … siska .. bangun nak sudah pagii”
“astaaaga .. huuuft untung cuman mimpi mah , mamah sudah lama ada di sini?”
“barusan saja , mamah heran tumben jam segini gorden kamar kamu belum kebuka , pas mamah masuk ternyata kamu masih tidur , mungkin karena capek kali kamu naak”
“ja..jadi tadi cahaya itu? Cuman sinar matahari dari jendela?”
“ngomong apa sih kamu siska , udah sekarang kamu sarapan habis itu minum obat , nanti kamu mau di make-up”
“iyaa mah”
Siska
masih memikirkan mimpinya itu , dia berusaha untuk memikirkan tapi hasilnya
nihil ,dia akan menceritakan mimpi itu kepada rehan dalam pikirannya mungkin
rehan akan tahu arti mimpi itu .
Siska mencoba menghubungi rehan
“hallo sayang”
“han aku mimpi buruk , aku mau cerita”
“mimpi apa? Jangan di telepon ya sayang , aku sedang sibuk mengurus dekor gedung , nanti aku jemput kamu aja”
“iya sayang”
“hallo sayang”
“han aku mimpi buruk , aku mau cerita”
“mimpi apa? Jangan di telepon ya sayang , aku sedang sibuk mengurus dekor gedung , nanti aku jemput kamu aja”
“iya sayang”
*Pukul 16.30
Rehan
menjemput siska yang sudah siap untuk ke gedung pertunangan mereka , setiba
rehan di rumah siska , siska langsung masuk ke dalam mobil rehan
“sayang kamu cantik sekali mengenakan gaun itu”
“makasih sayang”
“aku harap aku bisa liat kamu nanti seperti ini lagi”
Damn… kata-kata yang barusan di lontarkan rehan kepada siska tampaknya mengganjal pikiran siska
“makasih sayang”
“aku harap aku bisa liat kamu nanti seperti ini lagi”
Damn… kata-kata yang barusan di lontarkan rehan kepada siska tampaknya mengganjal pikiran siska
“oh ya sayang soal yang di telepon tadi apa siih ? aku engga
ngerti?”
“tadi malam aku bermimpi , kamu pakai baju bagus bahkan lebih bagus di banding yang kamu pakai sekarang , terus engga lama kemudian ada angin dan kita terpisahkan dan suasana menjadi gelap gulita”
“sayang itu cuman mimpi , itu bunga mimpi sayang jadi kamu engga usah takut” ucap rehan dengan memandang mata siska
“tadi malam aku bermimpi , kamu pakai baju bagus bahkan lebih bagus di banding yang kamu pakai sekarang , terus engga lama kemudian ada angin dan kita terpisahkan dan suasana menjadi gelap gulita”
“sayang itu cuman mimpi , itu bunga mimpi sayang jadi kamu engga usah takut” ucap rehan dengan memandang mata siska
Saat itu rehan sedang menenangkan hati siska , dia tidak
memperthatikan jalannya dan saat itu mobil truk gandeng sedang melintas di
hadapan mereka , namu rehan tidak melihat daaaaan BRUUUUK suara pentalan mobil
rehan yang jatuh ke dalam jurang dan tidak lama kemudian mobil rehan terbakar
Kejadiaan naas tersebut telang merenggut nyawa renah dan
mata siska menjadi korban
4 hari setelah siska koma , siska terbangun dari komanya dia
tidak tahu bahwa nyawa rehan melayang saat kecelakaan itu .. dia mencoba
mencari rehan , namun orang tua dan teman-temannya berniat untuk menutupi
kenyataan itu , mereka takut jiwa dan batin siska terpukul kalau ia tau calon
tunangannya sudah meninggal
“maaah .. maaah”
“iya nak?”
“kenapa gelap sekali? Aku engga bisa lihat apa-apa”
“sayang tenang sayang kamu .. kamu”
“aku kenapa mah? Apa aku buta? Rehan mana mah?”
“ii..iya”
“apaaa? Engga mungkin mah engaaa mungkin mamaaaaah” air mata siskapun jatuh , dan menambah harunya keadaan mereka
“maafin mamah sayang , tapi mamah janji akan mencari pendonor mata buat kamu sayang”
“mamah … aku takut mahh ..”
“jangan takut sayang , mamah disini untuk kamu nak”
“mah , rehan mana mah? Aku pengen ketemu dia , dia udah janji mau temani siska dalam kegelapan mah , mana mah?
“rre.. rehan .. rehan .. rehan baru saja pulang kerumahnya dia baru selesai di rawat jadi mungkin dia sedang istirahat”
“benar mah?”
“ii…iya sayang .. udah kamu istirahat , besok kamu udah boleh pulang , kamu bosankan di rumah sakit terus?”
“iya mah”
“maaah .. maaah”
“iya nak?”
“kenapa gelap sekali? Aku engga bisa lihat apa-apa”
“sayang tenang sayang kamu .. kamu”
“aku kenapa mah? Apa aku buta? Rehan mana mah?”
“ii..iya”
“apaaa? Engga mungkin mah engaaa mungkin mamaaaaah” air mata siskapun jatuh , dan menambah harunya keadaan mereka
“maafin mamah sayang , tapi mamah janji akan mencari pendonor mata buat kamu sayang”
“mamah … aku takut mahh ..”
“jangan takut sayang , mamah disini untuk kamu nak”
“mah , rehan mana mah? Aku pengen ketemu dia , dia udah janji mau temani siska dalam kegelapan mah , mana mah?
“rre.. rehan .. rehan .. rehan baru saja pulang kerumahnya dia baru selesai di rawat jadi mungkin dia sedang istirahat”
“benar mah?”
“ii…iya sayang .. udah kamu istirahat , besok kamu udah boleh pulang , kamu bosankan di rumah sakit terus?”
“iya mah”
*keesokan harinya
Esoknyapun siska dan mamahnya mulai sibuk mengkemas-kemaskan
barang mereka , itu adalah hari pertama siska memulai aktivitasnya dengan gelap
tanpa cahaya apaun , tapi siska ikhlas menerima takdir ini , namun satu hal
yang dia inginkan saat itu yaitu Rehan , sosok kekasihnya yang dia tidak tahu bahwa
rehan telah pergi untuk selamanya .
“sayang , nanti sore mamah dan papah akan berangkat ke singapur”
“untuk apa mah?”
“kami mau mencari pendonor mata buat kamu , mamah akan berangkat ke singapura , amerika , dan jepang , selama 3 hari”
“baik mah”
“sayang , nanti sore mamah dan papah akan berangkat ke singapur”
“untuk apa mah?”
“kami mau mencari pendonor mata buat kamu , mamah akan berangkat ke singapura , amerika , dan jepang , selama 3 hari”
“baik mah”
Dalam pikiran siska bahwa saat orang tuanya keluar negeri
rehan akan menemani dia
*Di rumah siska
“mah .. apakah nanti mamah pulang , mamah akan bawa sepasang mata untuk ku?”
“oooh jelas nak , jelas .. Tuhan pasti bantu kita nak , Tuhan pasti tolong kita jadi siska engga boleh putus asa ya?”
“maah .. siska takut siska buta untuk selamanya mah , siska takuut”
“engga siska , kamu akan sembuh , mamah yakin itu , kamu harus kuat nak .. kalau kamu kuat pasti Tuhan akan meringankan beban kamu , karena Tuhan lagi nguji kamu siska percaya” ucap mamah siska sambil menangis
“iyaa mah .. mamah nangis yaaa? Mamah jangan nangis , siska engga mau bikin mamah sedih .. mamah senyum mah , kan mamah mau pergi jadi harus semangat buat nyari organ mata untuk siska”
“iyaa nak , mamah sayang siska , baik-baik yaah di rumah , mamah mau berangakat sekarang karena mamah mau ke kator papah dulu”
“iyaa mah , hati-hati di jalan”
“mah .. apakah nanti mamah pulang , mamah akan bawa sepasang mata untuk ku?”
“oooh jelas nak , jelas .. Tuhan pasti bantu kita nak , Tuhan pasti tolong kita jadi siska engga boleh putus asa ya?”
“maah .. siska takut siska buta untuk selamanya mah , siska takuut”
“engga siska , kamu akan sembuh , mamah yakin itu , kamu harus kuat nak .. kalau kamu kuat pasti Tuhan akan meringankan beban kamu , karena Tuhan lagi nguji kamu siska percaya” ucap mamah siska sambil menangis
“iyaa mah .. mamah nangis yaaa? Mamah jangan nangis , siska engga mau bikin mamah sedih .. mamah senyum mah , kan mamah mau pergi jadi harus semangat buat nyari organ mata untuk siska”
“iyaa nak , mamah sayang siska , baik-baik yaah di rumah , mamah mau berangakat sekarang karena mamah mau ke kator papah dulu”
“iyaa mah , hati-hati di jalan”
Tidak lama setelah mamah siska pergi , siskapun meminta
bantuan kepada bibi ijah utuk menghantarkan dia ke kamar .
“bii.. tolong saya , saya mau ke kamar”
“baik non”
“bii.. tolong saya , saya mau ke kamar”
“baik non”
Setelah siska di kamar , terdengar suara panggilan nama
siska di sebut-sebut
“sssuut .. siska .. sis”
“rere…rehan”
“siska”
“rehan kamu kemana aja? Kamu di mana siih? Aku engga bisa lihat”
“aku di samping kamu siis .. aku ada aja sis di rumah baru ku”
“rumah baru? Sejak kapan kamu pindah?”
“4 hari kemarin aku pindah siis , rumahku indaah sekali , kamu pasti suka”
“yang benar? Kapan-kapan ajak aku kesana yaah”
“iya , kamu pasti akan tahu nanti rumah baru ku”
“okey kalau gitu”
“siska ikut aku yuk?”
“kemana? Aku engga boleh jauh-jauh”
“tidak kok kita hanya di luar saja”
“ya sudah ayo , aku juga pengen menghirup udara segar di luar”
*di belakang rumah siska
pembantu siska tampak heran siska sepertinya suka sekali duduk di luar sana tidak seperti biasanya , namun pembantunya hanya diam saja membiarkan siska melakukan apa saja yang dia inginkan
“siska , kalau kamu kangen aku dan lagi butuh aku , kamu tinggal datang ke belakang rumah kamu saja ya sayang?”
“looh kenapa di sini?”
“kamu lupa yaah , ini kan tempat favorit aku , jadi aku akan kesini .. untuk menjadi terang kamu”
“baiklah rehan”
“kamu suka hari ini?”
“suka benget han , kalau disamping kamu aku pasti nyaman”
“iya sayang , aku akan selalu ada di hatimu”
“Rehan , kamu tahu engga? Kamu tuuh udah berhasil jadi cahaya buat hidup aku , bahkan saat aku dalam tengah-tengah kegelapan kasih kamu itu yang menerangi hidup aku bahkan lebih terang dari mentari , dan saat aku kedinginan sayang kamu itu yang menghangatkan tubuh ku ini . itu artinya kamu adalah segalanya buat aku rehan , aku engga mau jauh dari kamu , bahkan dalam keadaan seperti ini aku selalu mengucap syukur karena aku punya kamu yang selalu menemani aku”
“iyaa sayang aku juga .. sayang kamu sekarang masuk yaah , udah malam”
“baik sayang , nanti besok aku kesini”
“rere…rehan”
“siska”
“rehan kamu kemana aja? Kamu di mana siih? Aku engga bisa lihat”
“aku di samping kamu siis .. aku ada aja sis di rumah baru ku”
“rumah baru? Sejak kapan kamu pindah?”
“4 hari kemarin aku pindah siis , rumahku indaah sekali , kamu pasti suka”
“yang benar? Kapan-kapan ajak aku kesana yaah”
“iya , kamu pasti akan tahu nanti rumah baru ku”
“okey kalau gitu”
“siska ikut aku yuk?”
“kemana? Aku engga boleh jauh-jauh”
“tidak kok kita hanya di luar saja”
“ya sudah ayo , aku juga pengen menghirup udara segar di luar”
*di belakang rumah siska
pembantu siska tampak heran siska sepertinya suka sekali duduk di luar sana tidak seperti biasanya , namun pembantunya hanya diam saja membiarkan siska melakukan apa saja yang dia inginkan
“siska , kalau kamu kangen aku dan lagi butuh aku , kamu tinggal datang ke belakang rumah kamu saja ya sayang?”
“looh kenapa di sini?”
“kamu lupa yaah , ini kan tempat favorit aku , jadi aku akan kesini .. untuk menjadi terang kamu”
“baiklah rehan”
“kamu suka hari ini?”
“suka benget han , kalau disamping kamu aku pasti nyaman”
“iya sayang , aku akan selalu ada di hatimu”
“Rehan , kamu tahu engga? Kamu tuuh udah berhasil jadi cahaya buat hidup aku , bahkan saat aku dalam tengah-tengah kegelapan kasih kamu itu yang menerangi hidup aku bahkan lebih terang dari mentari , dan saat aku kedinginan sayang kamu itu yang menghangatkan tubuh ku ini . itu artinya kamu adalah segalanya buat aku rehan , aku engga mau jauh dari kamu , bahkan dalam keadaan seperti ini aku selalu mengucap syukur karena aku punya kamu yang selalu menemani aku”
“iyaa sayang aku juga .. sayang kamu sekarang masuk yaah , udah malam”
“baik sayang , nanti besok aku kesini”
*keesokannya
“non siska .. ini sarapan dulu , biar bibi yang suapin “
“makasih bii”
“ini ada makanan kesukaan non siska , special bibi buatkan buat non siska termanis di dunia”
“haha bibi ada-ada aja , bi nanti sore antar saya ke taman belakang rumah ya?”
“baik non , non habis ini mandi ya , bibi sudah siapkan air hangat untuk non siska”
“iya bi makasih”
“makasih bii”
“ini ada makanan kesukaan non siska , special bibi buatkan buat non siska termanis di dunia”
“haha bibi ada-ada aja , bi nanti sore antar saya ke taman belakang rumah ya?”
“baik non , non habis ini mandi ya , bibi sudah siapkan air hangat untuk non siska”
“iya bi makasih”
Di Sore hari di taman belakang
rumah siska
“heey Bidadari”
“Rehan .. apa-apaan siih ngagetin aja”
“haha maaf sayang , kenapa kamu melamun?”
“aku lagi mikirin mamah dan papah , apakah mamah dan papah membawa mata untuk ku?”
“menurut aku mereka bawa sepasang mata cantik untuk kamu”
“dari mana kamu tahu?”
“semua udah diatur Tuhan sayang”
“maksud kamu?”
“kamu juga akan tahu nanti sayang”
“oooh .. baiklah kalau begitu , sayang kapan pertunangan kita akan di lanjutkan?”
“hmm .. entalah sayang aku engga mau mikir hal itu dulu , sekarang aku ingin membahagiakan kamu di waktu yang singkat ini?”
“singkat? Apanya yang singkat?”
“mm.. maksudku .. mmm .. sudah lupakan saja kata-kata ku tadi”
“aah .. kamu tuh suka gitu”
“haha .. marah nii yeh sayang ku , itu mulutnya monyong haha”
“idiih kamu bisanya ngeledek aja”
“sayang udah malam , kamu masuk giih , istirahat”
“iyyaa sayang , bye”
“Rehan .. apa-apaan siih ngagetin aja”
“haha maaf sayang , kenapa kamu melamun?”
“aku lagi mikirin mamah dan papah , apakah mamah dan papah membawa mata untuk ku?”
“menurut aku mereka bawa sepasang mata cantik untuk kamu”
“dari mana kamu tahu?”
“semua udah diatur Tuhan sayang”
“maksud kamu?”
“kamu juga akan tahu nanti sayang”
“oooh .. baiklah kalau begitu , sayang kapan pertunangan kita akan di lanjutkan?”
“hmm .. entalah sayang aku engga mau mikir hal itu dulu , sekarang aku ingin membahagiakan kamu di waktu yang singkat ini?”
“singkat? Apanya yang singkat?”
“mm.. maksudku .. mmm .. sudah lupakan saja kata-kata ku tadi”
“aah .. kamu tuh suka gitu”
“haha .. marah nii yeh sayang ku , itu mulutnya monyong haha”
“idiih kamu bisanya ngeledek aja”
“sayang udah malam , kamu masuk giih , istirahat”
“iyyaa sayang , bye”
*esok hari
siska sudah selesai melaksanakan aktivitasnya yang sudah menjadi kebiasaannya ,
mandi , makan , mendengarkan music , dan ngobrol dengan bibi .. saat itu siska
yang tengah duduk mendengar suara telepon rumah yang tak jauh darinya berdering
dan siska langsung mengangkat telepon itu
“hallo”
“hallo sayang , ini mamah , sayang besok mamah pulang , kemungkinan pagi mamah sampai , biar siangnya kita langsung mengadakan oprasi”
“oprasi?”
“iya nak , mamah udah dapat matanya”
“yang benar mah? Serius?”
“iya sayang”
“horeee .. yeees .. makasih mamah”
“iya nak”
“hallo”
“hallo sayang , ini mamah , sayang besok mamah pulang , kemungkinan pagi mamah sampai , biar siangnya kita langsung mengadakan oprasi”
“oprasi?”
“iya nak , mamah udah dapat matanya”
“yang benar mah? Serius?”
“iya sayang”
“horeee .. yeees .. makasih mamah”
“iya nak”
“bibi..bi”
“iya non”
“besok aku oprasi , mamah udah dapet mata untuk aku bi”
“syukur non , bibi ikut senang”
“makasih ya bi , bi antar aku ke taman”
“baik non”
“iya non”
“besok aku oprasi , mamah udah dapet mata untuk aku bi”
“syukur non , bibi ikut senang”
“makasih ya bi , bi antar aku ke taman”
“baik non”
Dibelakang
rumah siska
“mana siih rehan , kok belum kedengaran suaranya , padahal
ada kabar gembira”
“doooor”
“rehan kebiasaan kamu”
“haha habis itu mukanya senang banget”
“iyaa rehan , aku dapet donor matanya”
“ooh ya? Selamat yaaa”
“iya rehan , besok kamu datang yaa .. aku ingin orang yang pertama setelah orang tua ku aku mau lihat kamu rehan”
“aku engga bisa janji”
“kenapa rehan?”
“yaah aku juga tidak tahu bisa engga tahu engga sayang”
“yaaah rehan”
“sayang ada engga adanya aku di sisi kamu itu bukan suatu pengahalang buat aku tetap menyayangi kamu”
“rehan kenapa siih akhir-akhir ini kamu selalu mengeluarkan kalimat yang aku engga ngerti maksudnya”
“nanti kamu juga tahu sayang”
“han.. aku sayang banget sama kamu rehan”
“aku juga sayang “
“rehan usahain besok datang ya?”
“iya aku usahakan , besok sebelum kamu oprasi , kamu jangan cerita bahkan nanya tentang aku ke siapa-siapa bahkan ke keluarga kamu juga jangan ya sayang”
“looh kenapa?”
“yaa pokoknya jangan nanti kamu juga tahu”
“baiklah sayang”
“yang .. kamu istirahat giih , besok kamu mau operasi jadi harus banyak istirahat”
“iya sayang , bye”
“sayang .. aku cinta kamu bahkan sangat mencintaimu , terimaksih selama ini udah jadi kekasih aku yang baik” sambil mencium kening siska
“iya sayaang aku juga”
“aku minta saat kamu sudah bisa melihat , kamu jangan menangis , aku engga mau kamu nangis”
“maksud kamu?”
“iya jangan sampai menangis kalau kamu menangis aku akan marah sama kamu looh”
“iyaa baweell”
“ya sudah sana masuk”
“Bye sayang ku”
*esok paginyapun
“doooor”
“rehan kebiasaan kamu”
“haha habis itu mukanya senang banget”
“iyaa rehan , aku dapet donor matanya”
“ooh ya? Selamat yaaa”
“iya rehan , besok kamu datang yaa .. aku ingin orang yang pertama setelah orang tua ku aku mau lihat kamu rehan”
“aku engga bisa janji”
“kenapa rehan?”
“yaah aku juga tidak tahu bisa engga tahu engga sayang”
“yaaah rehan”
“sayang ada engga adanya aku di sisi kamu itu bukan suatu pengahalang buat aku tetap menyayangi kamu”
“rehan kenapa siih akhir-akhir ini kamu selalu mengeluarkan kalimat yang aku engga ngerti maksudnya”
“nanti kamu juga tahu sayang”
“han.. aku sayang banget sama kamu rehan”
“aku juga sayang “
“rehan usahain besok datang ya?”
“iya aku usahakan , besok sebelum kamu oprasi , kamu jangan cerita bahkan nanya tentang aku ke siapa-siapa bahkan ke keluarga kamu juga jangan ya sayang”
“looh kenapa?”
“yaa pokoknya jangan nanti kamu juga tahu”
“baiklah sayang”
“yang .. kamu istirahat giih , besok kamu mau operasi jadi harus banyak istirahat”
“iya sayang , bye”
“sayang .. aku cinta kamu bahkan sangat mencintaimu , terimaksih selama ini udah jadi kekasih aku yang baik” sambil mencium kening siska
“iya sayaang aku juga”
“aku minta saat kamu sudah bisa melihat , kamu jangan menangis , aku engga mau kamu nangis”
“maksud kamu?”
“iya jangan sampai menangis kalau kamu menangis aku akan marah sama kamu looh”
“iyaa baweell”
“ya sudah sana masuk”
“Bye sayang ku”
*esok paginyapun
Ttiiiiinn.. suara klakson mobil papah siska berbunyi
“bi… siska mana?”
“ada nyonya di kamar”
“baiklah”
“bi… siska mana?”
“ada nyonya di kamar”
“baiklah”
“siska sayang”
“mamaaaaah” teriak siska sambil memeluk mamahnya
“kamu udah siap?”
“sudah mah , apa sekarang kita ke rumah sakit?”
“iya sayang , lebih cepat , lebih baik”
“baiklah mah”
“mamaaaaah” teriak siska sambil memeluk mamahnya
“kamu udah siap?”
“sudah mah , apa sekarang kita ke rumah sakit?”
“iya sayang , lebih cepat , lebih baik”
“baiklah mah”
Mereka
pun langsung menuju Rumah sakit untuk melakukan operasi , siskapun langsung masuk
ke ruang operasi .
*1 jam berlangsung dokterpun keluar
“dook , bagaimana dengan operasinya?”
“sempurna , keadaan siska begitu kuat jadi mempengaruhi saraf matanya dan perban itu nanti malam bisa di buka”
“mengapa secepat itu dok?”
“seperti yang saya katakan anak ibu begitu luar biasa , mata barunya begitu cepat bereaksi kepada saraf matanya , hal ini megakibatkan cepatnya siska untuk bisa melihat”
“syukurlah”
“baik saya tinggal dulu , untuk kesempurnaan pengobatan , lebih baik untuk jangan mengganggu siska dulu”
“baik dok”
“dook , bagaimana dengan operasinya?”
“sempurna , keadaan siska begitu kuat jadi mempengaruhi saraf matanya dan perban itu nanti malam bisa di buka”
“mengapa secepat itu dok?”
“seperti yang saya katakan anak ibu begitu luar biasa , mata barunya begitu cepat bereaksi kepada saraf matanya , hal ini megakibatkan cepatnya siska untuk bisa melihat”
“syukurlah”
“baik saya tinggal dulu , untuk kesempurnaan pengobatan , lebih baik untuk jangan mengganggu siska dulu”
“baik dok”
*malam hari
malam haripun tiba ini adalah saat yang dinanti keluarga siska yang telah berkumpul si depan pintu kamar siska
“dokk .. sekarang sudah bisa?”
“sudah .. baik saya akan buka perbannya”
malam haripun tiba ini adalah saat yang dinanti keluarga siska yang telah berkumpul si depan pintu kamar siska
“dokk .. sekarang sudah bisa?”
“sudah .. baik saya akan buka perbannya”
Perban dimata siska sedikit demi sedikit di buka , siska
merasa deg-degan .. saat perban terakhir selesai di buka dia tampak mentarik
nafas sedalam-dalamnya sekarang kapas yang ada di matanya di buka
“siska jika saya bilang buka mata kamu , kamu buka secara perlahan ya”
“baik dok”
“siap?”
“siap dok”
“baiklah , buka mata kamu sekarang”
“siska jika saya bilang buka mata kamu , kamu buka secara perlahan ya”
“baik dok”
“siap?”
“siap dok”
“baiklah , buka mata kamu sekarang”
Perlahan mata siska di buka , awalnya semua terasa buram ,
namun lama kelamaan matanya siska mulai normal kembali
“maah .. paah.. aku udah bisa lihat”
“sempurna siska , kamu cantik sekali .. saya sarankan untuk hari ini jangan terkena air terlebih dahulu ya siska”
“baik dok”
“baik saya tinggal dulu”
“sayang kamu bisa lihat lagi nak” ucap ayah siska
“iya paah” sambil memeluk ayahnya
“anak mamah udah sembuh”
“iya maah , makasih mah paah .. mah rehan datang engga?”
“rehan? “
“iya maah”
“Naak mungkin sekarang mamah harus jujur , rehan .. rehann dia sudah meninggal akibat kecelakaan waktu itu”
“maaah .. engga mungkin mah , dia selalu bersama siska saat siska masih buta”
“sayang mamah engga bohong , okay besok mamah antar kamu ke rumah rehan , sekarang kamu istirahat dulu”
siskapun engga bisa percaya dengan apa yang mamahnya katakan, untuk mengetahui kebenarannya , siska langsung tertidur pulas agar mempercepat hari esok
“maah .. paah.. aku udah bisa lihat”
“sempurna siska , kamu cantik sekali .. saya sarankan untuk hari ini jangan terkena air terlebih dahulu ya siska”
“baik dok”
“baik saya tinggal dulu”
“sayang kamu bisa lihat lagi nak” ucap ayah siska
“iya paah” sambil memeluk ayahnya
“anak mamah udah sembuh”
“iya maah , makasih mah paah .. mah rehan datang engga?”
“rehan? “
“iya maah”
“Naak mungkin sekarang mamah harus jujur , rehan .. rehann dia sudah meninggal akibat kecelakaan waktu itu”
“maaah .. engga mungkin mah , dia selalu bersama siska saat siska masih buta”
“sayang mamah engga bohong , okay besok mamah antar kamu ke rumah rehan , sekarang kamu istirahat dulu”
siskapun engga bisa percaya dengan apa yang mamahnya katakan, untuk mengetahui kebenarannya , siska langsung tertidur pulas agar mempercepat hari esok
*esok harinya
“mah .. ayo kita kerumah rehan mah”
“iya sayang mamah , berkemas-kemas dulu”
“iya sayang mamah , berkemas-kemas dulu”
Setelah berkemas-kemas merekapun langsung menuju rumah rahan
“maah rehankan udah pindah rumah”
“engga sayang orang tuanya di sini masih tetap , ayoo turun sayang”
“maah rehankan udah pindah rumah”
“engga sayang orang tuanya di sini masih tetap , ayoo turun sayang”
Di depan pintu rumah rehan
Took..tokk..took
“eeh bu siska , siska kamu udah bisa lihat sekarang .. tante ikut senang”
“iya tante , makasih .. rehannya ada tante?”
“siska sayang kamu belum tahu ya .. rehan sudah meninggal saat kecelakaan bersama kamu waktu itu”
“tuuh tante , pasti bohong”
“engga mungkinlah tante bohong itu anak tante ngapain di bercandain siska?”
“buktinya rehan pernah bilang dia pindah tante , dia bilang gitu waktu aku masih buta”
“sayang udah ikhlasin dia , mungkin itu pesan dia kalau dia pindah dari kehidupan dunia dan menghadap kepada yang maha kuasa”
“tanteee .. aku engga bisa percaya semua ini bakal kaya gini” ucap siska sambil menangis
“ikhlaskan dia sayang , jangan menangis , dia pasti engga suka ngelihat kamu menangis sayang”
“tante .. kenapa Tuhan engga adil?”
“Tuhan adil sayang , saat kamu buta Tuhan kirim rehan untuk selalu bersama kamu , menemani kamu untuk jadi penerang dalam kegelapan kamu sayang”
“iyaa tante , tapi aku ingin sekali melihat dia”
“sabar sayang sabar , yang penting hati dia selalu ada di hati kamu , sama seperti tante , awalnya tante sulit melupakan anak tante , tapi tante engga mau melihat dia sedih disana”
“iyaa tante”
“naak , kita pulang saja yaah kondisi kamu belum stabil” ajak mamah siska
“iya mah”
“kami pulang dulu ya bu?”
“iyaa hati-hati”
“eeh bu siska , siska kamu udah bisa lihat sekarang .. tante ikut senang”
“iya tante , makasih .. rehannya ada tante?”
“siska sayang kamu belum tahu ya .. rehan sudah meninggal saat kecelakaan bersama kamu waktu itu”
“tuuh tante , pasti bohong”
“engga mungkinlah tante bohong itu anak tante ngapain di bercandain siska?”
“buktinya rehan pernah bilang dia pindah tante , dia bilang gitu waktu aku masih buta”
“sayang udah ikhlasin dia , mungkin itu pesan dia kalau dia pindah dari kehidupan dunia dan menghadap kepada yang maha kuasa”
“tanteee .. aku engga bisa percaya semua ini bakal kaya gini” ucap siska sambil menangis
“ikhlaskan dia sayang , jangan menangis , dia pasti engga suka ngelihat kamu menangis sayang”
“tante .. kenapa Tuhan engga adil?”
“Tuhan adil sayang , saat kamu buta Tuhan kirim rehan untuk selalu bersama kamu , menemani kamu untuk jadi penerang dalam kegelapan kamu sayang”
“iyaa tante , tapi aku ingin sekali melihat dia”
“sabar sayang sabar , yang penting hati dia selalu ada di hati kamu , sama seperti tante , awalnya tante sulit melupakan anak tante , tapi tante engga mau melihat dia sedih disana”
“iyaa tante”
“naak , kita pulang saja yaah kondisi kamu belum stabil” ajak mamah siska
“iya mah”
“kami pulang dulu ya bu?”
“iyaa hati-hati”
*Dirumah siska
dirumah siska hanya duduk diam di taman belakang rumahnya , dalam pikirannya dia hanya membayangkan sosok rehan , sampai ia ingat satu surat yang dia Tulis dan di kuburkan di pohon besar tamannya itu , dia menggali tanah tersebut dan dia buka kaleng tersebut dan dia buka suratnya yang berisikan
dirumah siska hanya duduk diam di taman belakang rumahnya , dalam pikirannya dia hanya membayangkan sosok rehan , sampai ia ingat satu surat yang dia Tulis dan di kuburkan di pohon besar tamannya itu , dia menggali tanah tersebut dan dia buka kaleng tersebut dan dia buka suratnya yang berisikan
Dear : siska
Siska sayang
jika takdir mengijinkan aku bersama mu untuk selamanya maka aku akan menjadi sebuah cahaya yang terus menerus menerangi mu , menjaga mu , dan memberi kehangatan kepada kehidupan mu
jika takdir mengijinkan aku bersama mu untuk selamanya maka aku akan menjadi sebuah cahaya yang terus menerus menerangi mu , menjaga mu , dan memberi kehangatan kepada kehidupan mu
Siska sayang
jika takdir tak mengijinkan kita untuk tidak bersama di dunia ini , maka aku akan menjadi mimpi mu di dalam kegelapan malam , yang selalu menemani mu saat kau tertidur dan melepas rasa rindu ku kepada mu
jika takdir tak mengijinkan kita untuk tidak bersama di dunia ini , maka aku akan menjadi mimpi mu di dalam kegelapan malam , yang selalu menemani mu saat kau tertidur dan melepas rasa rindu ku kepada mu
Siska sayang mungkin gelap dan terang itu tidak dapat menyatu , namun
bagi ku gelap dan terang dapat menyatu sebab ada CINTA di tengah-tengah gelap
dan terang , begitupun dengan cinta kita .
Air mata siska turun saat membaca surat dari rehan , dia
tidak percaya kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya , kalau waktu
bisa di putar dia ingin sekali memperbaiki kesalahnya , bahkan dia rela buta
lagi asalkan rehan selalu bersamanya ..
“oohh Tuhan , aku begitu bodoh ,sampai aku tidak bisa mengartikan
mimpi itu .. Tuhan ijinkan aku hidup bersama dia kembali untuk selamanya”
“sayaaang jangan nagis” ucap mamah siska
“mamah .. aku kangen rehan mah”
“sayang maafin mamah ya dari awal mamah engga kasih tahu kamu tentang hal ini”
“engga apa-apa mah , yang terpenting selama aku buta aku bisa merasakan cahaya yang buat hari-hari aku bahagia yaitu Rehan , meskipun dia sudah tiada”
“sayaaang jangan nagis” ucap mamah siska
“mamah .. aku kangen rehan mah”
“sayang maafin mamah ya dari awal mamah engga kasih tahu kamu tentang hal ini”
“engga apa-apa mah , yang terpenting selama aku buta aku bisa merasakan cahaya yang buat hari-hari aku bahagia yaitu Rehan , meskipun dia sudah tiada”
Rabu, 28 Maret 2012
Arti Kebaikan Sesungguhnya dalam Hidup karya : Agnes Davonar
Saat Terindah Dalam Hidupku Adalah Bersamamu, Saat Tersedih Dalam Hidupku Adalah Kehilanganmu” Agnes Davonar, penulis.

Mungkin awalnya demikian, tapi dari seorang Daniel. Gua belajar banyak tentang bagaimana menghargai seorang laki-laki, bagaimana memperlakukan laki-laki dan terakhir bagaimana mengerti arti cinta itu sesungguhnya.
Suatu hari, gua lagi asyik online. Teman-teman gua, semua uda pada mulai eksis di dunia facebook. Rasanya kalau gua gak gabung, bisa jadi gua dianggap gadis kampung. Padahal orang kampung pun uda pakai facebook. Lupakan sejenak kisah stupid itu, yang pasti dari facebook. Gua bisa kontak-kontakan lagi sama teman-temen gua dari jaman pipis di celana sampai sekarang ngerti kalau umur gua uda cukup tua sebagai cewek, 23 tahun.
Nah, karena baru aja putus cinta. Rasanya gua alergi banget sama foto-foto mantan gua yang nangkring di facebook gua, jadi tugas gua malam itu adalah menghapus semua foto-foto mantan gua. Tapi semakin gua perhatikan foto-foto kenang-kenangan kita, kok rasanya gua jadi sedih sendiri ya. Sampai tanpa sadar gua jadi nangis, padahal yang minta putus juga gua, hal kecil sih, gara-gara dia mau sekolah di luar dan gua gak setuju. Apa daya, bokapnya jenderal dan dia ajudan. Pisah deh hubungan kita,
Saat gua menangis, chat online di Facebook nyala, seseorang muncul dan berkata memperhatikan gua sedang menghapus semua foto-foto gua. Dia bilang
“ Lagi putus cinta ya? “ Kata dia.
Awalnya gua mau cuekin, tapi kayaknya bakal menarik juga ya kalau gua marah-marah dan maki-maki orang ini, soalnya gua perhatiin, kita gak kenal sama sekali.
“ Sok tau loe?” kata gua,
“ Ya tau dong, kan gua juga lagi putus cinta, senasib deh..”
Kalimat dia yang bikin gua langsung nyegir. Penasaran sekaligus merasa senasib. Singkat kata, walaupun gua ga kenal dia, akhirnya kita malah jadi curhat-curhatan. Gua jadi tau juga, kalau dia putus sama pacarnya karena gak cocok setelah 5 tahun pacaran. Dalam hati gua berkata, kalau 5 tahun segitu lamanya dibilang kagak cocok, jadi selama 5 tahun itu ngapain ya?.
Akhirnya kita gak bicara lagi setelah malam itu, tapi dia sempat mengatakan nama dia ke gua.
“ Gua Daniel, thanks uda mau temenin gua ngobrol malam ini?”
Gua hanya senyum-senyum manggut, setau gua, harusnya gua yang curhat, kok malah jadi dia. Ya sudahlah, setidaknya dia uda bikin malam ini berwarna. Kita pun pisah, tanpa bicara dan gua sempat mengenalkan diri gua dengan bilang, “ Panggil gua Angel aja, kalau perlu blackAngel.”
“ Kenapa harus BlackAngel, kenapa ga WhiteAngel”
Gua terdiam dan offline dari facebook gua. Bukan urusan dia kalau gua mau jadi white or black, yang pasti hari itu menjadi hari perkenalan kita.
***
2 bulan kemudian.
Sahabat gua Agnes, tiba-tiba nikah. Dia ngundang gua datang ke kawinan dia. Gua tau, tentunya tau banget rasanya ke undangan seorang diri. pasti di bilang kagak laku atau parahnya perawan tua. Kalau bukan karena Agnes ini teman baik gua waktu jaman smp, pasti gua gak mau datang. Dengan terpaksa gua ajak adik gua, Teddy. Walaupun dia itu masih kecil, setidaknya orang-orang bakal kepikiran dia pacar gua kalau ga kenal. Cara yang jitu untuk membuat gua lepas dari julukan jomblo.
Seperti yang gua duga, undangan bakal dipenuhi temen-temen gak jelas. Akhirnya gua hanya bisa mojok sambil menikmati jus jeruk, karena udangan berdiri, gua harus rebutan sama banyak orang. Nah, saat gua uda menemukan satu bangku, gua mau lompat, eh tiba-tiba nenek-nenek tua nyerobot gitu aja. Jus di tangan gua jatuh dan tanpa sengaja kena sama cowok yang lagi duduk disampingnya. Omg.. gua jadi parno sendiri ngelihat tuh cowok kemeja putihnya jadi berwarna belang.
“ Sorry..” kata gua dan cowok itu natap gua dengan perasaan kesal tentunya.
“ Gapapa..” kata dia bangkit dari kursi dan pergi keluar ruangan, banyak yang lihatin gua, akhirnya gua terpaksa keluar dari ruangan pernikahan itu daripada dilihatin banyak orang.
Saat gua keluar, cowok yang tadi ketimpa jus gua, sedang bersih-bersih dengan tissue. Gua memperhatikan dan mendekat ke dia.
“ Sorry ya sekali lagi, tadi ga sengaja banget.”
“ Gapapa, tapi kok loe ga asing ya buat gua?” kata cowok itu.
“ Masa sih, maybe gua mukanya pasaran kali ya..”
“ Oh, gua inget. Loe temen facebook gua.. Angel ya namanya?” kata dia dan gua berpikir bisa jadi juga soalnya kan facebook itu sesuai tujuannya, menghubungan anda dengan semua orang.
“ iya benar, emang nama loe siapa?”
“ Gua Daniel, dulu kita sempat chat. Tapi uda lama banget..” kata dia dan gua pura-pura senyum and merasa inget..
“ Mungkin ya,. “
Dia pun menjelaskan kalau Agnes ini masih ada hubungan teman sama dia, akhirnya lupa deh kejadian jus jeruk tumpah itu. Sebenarnya sih, gua ga ada minat sama sekali ketika melihat wajah dia. Gak ganteng dan gak menarik, Cuma menang tinggi dan putih aja. Level gua terlalu tinggi dalam menilai pria, kita bicara banyak tapi ala kadarnya, beruntunglah adik gua muncul dan akhirnya hendak membawa gua pergi. Gua pun pamitan, tiba-tiba dia nanya.
“ Angel, boleh minta nomor telepon ga?”
“ Heh..” mulut gua terkunci, rasanya gak mau kasih, tapi melihat perlakuan gua sama baju dia, akhirnya gua pun kasih.
Dia tersenyum. Dan akhirnya pesta berakhir dan kita pun berakhir, ini gua sebut. Takdir kedua kita , setelah facebook online dulu.
***
Benar kata nenek gua, yang namanya jodoh, gak akan lari kemana-kemana. Gua kembali ditakdirkan ketemu sama si Daniel. Dia emang ga pernah nelepon atau sms gua setelah gua kasih nomor telepon gua. Tapi kita kembali ketemu saat tiba-tiba motor bebek gua mogok di jalan. Astaga, neh motor pas bawa dari rumah masih ok-ok aja. Kok tiba-tiba mati dijalan. Padahal tujuan gua naik motor ini Cuma mau beli makanan anjing gua di depan rumah. Gua bengong di jalan, tiba-tiba, si Daniel itu muncul. begonya lagi sampai detik itu gua ga lupa nama dia.
Entah bagaimana dia muncul, tapi motor gua beres saat itu juga. Saat gua Tanya kenapa bisa ada disini, dia bilang, dia mau ke rumah temen buat main futsal di deket Puri. Takdir yang aneh, walaupun dia sudah menolong motor gua yang ternyata businya lepas saat gua rem. Gua ga bilang terima kasih, tapi pergi gitu aja. Saat di depan toko anjing, gua baru merasa salah, harusnya gua bilang thks or apa gitu. Akhirnya gua berjanji dalam hati gua, kalau dia muncul lagi dalam hidup gua, gua bakal bilang terima kasih.
Sepertinya Tuhan emang uda mengatur semuanya, sekali lagi kita ketemu. Tapi kali ini, dalam keadaan berbeda. Saat itu, foto dia muncul di halaman depan facebook gua, foto dimana dia disitu lagi pakai baju kemeja dan terlihat lebih keren dari sebelumnya yang hanya pakai kaos oblong. Gua pun mengirimkan pesan di wall dia, dan berkata.
“ thks buat waktu itu di jalan, lupa bilang thksnya..” kata gua dan beberapa menit kemudian dia balas.
“ Sama-sama, sering-sering aja ya.. “ maksud dia ini ngeledekin gua supaya sering-sering mogok gitu apa gimana? Gua kaga ngerti. Tapi semua wall-wall di facebook kita berlanjut dengan kesapakatan kalau gua bakal traktir dia.
Kita janjian dan akhirnya untuk pertama kali dia nelepon gua. Gua bilang, gua akan ngajak dia makan di pizza hut puri. Kebetulan ada harga diskon buat berdua, hahaha, jangan pikir gua ini pelit ya, tapi emang lagi pengen aja. Kita janjian malam itu. Dia datang, dan kita bicara panjang lebar. Mengenal Daniel lebih dalam tentang siapa dia, yang pasti dia ini ternyata tinggal di daerah yang gak jauh dari tempat gua. Anaknya menarik,sopan dan yang pasti lugu sekali. Gua bukan cewek yang bodoh dalam menilai, tapi gua yakin banget,. Daniel itu terlalu polos sebagai cowok, apalagi ditambah dengan kalimat dia tentang kisah cinta dia yang berujung kalau dia di selingkuhi sama pacar dia,.
Saat-saat asyik lagi ngobrol. Tiba-tiba mantan gua muncul bersama gadis lain. Gua bingung, katanya dia mau kuliah di China. Lah kok tiba-tiba malah gandeng cewek. Gua memperhatikan dia berjalan, akhirnya dia sadar gua ada disana. Gua bangkit dan mendekatin dia.
“ Katanya loe ke China? Kok malah asyik pacaran?” kata gua emosi. Mantan gua sepertinya lebih berani membalas emosi gua dengan kalimat yang lebih menyakitkan.
“ Mau gua ke China atau Asyik pacaran? Ini kan bukan urusan loe? Loe kan bukan siapa-siapa gua?” mendengar kalimat itu gua langsung sakit di hati.
“ Maksud loe apa sih?” kata gua.
“ Eh, Angel, uda cukup ya loe mengontrol hidup gua, gua uda muak selama ini sama hubungan kita, loe pikir loe ini kecantikan hingga bisa suruh-suruh gua seenak hati loe. Gua senang akhirnya kita putus walau dengan alasan ke China. Karena gua sudah bosen lihat tingkah loe yang sok otoritir”
Mendengar kalimat itu, tangan gua spontan menampar dia. Rasanya sakit sekali mendengar orang yang pernah gua cintai bicara demikian. Daniel bangkit, menarik gua perlahan. Mengajak gua duduk. Gua ingin menangis, tapi gua menahan semuanya.
“ Gua mau pulang “ ucap gua langsung berjalan meninggalkan tempat makan, Daniel mengikuti gua sampai ke tempat parkir.
“ Angel.. “ teriak Daniel dan melihat dia,. Gua langsung menangis. Menangis karena harga diri gua sebagai perempuan telah hancur oleh hinaan mantan gua. Dia memeluk gua. Dan kalimatnya yang indah membuat gua tersadar untuk berhenti menangis.
“ Angel, jangan menangis untuk orang yang menyakiti loe, tapi menangis untuk kebahagiaan loe karena akhirnya loe tau siapa pria itu..”
Daniel benar, gua gak boleh menangis karena orang stupid itu, harusnya menangis karena bahagia akhirnya gua tau cinta dia itu palsu.
***
Daniel seperti obat bagi kehidupan gua setelah makan siang berantakan itu, gua banyak menghabiskan waktu sama dia. Tapi gua gak pernah menganggap dia sebagai apapun selain teman. Lucunya, dia seperti banyak waktu untuk orang seperti gua, dia rela belajar main tenis untuk bisa main sama gua. Dia rela ke salon bareng gua sekedar creambath, padahal rambutnya kan pendek. Tapi semua dia lakukan untuk apa, gua masih bertanya-tanya dalam hati. Yang pasti hal itu biar menjadi rahasia dia.
Tapi gua sempat menunjukan kalimat yang mungkin menurut gua sangat keterlaluan. Suatu ketika. Didepan sahabat-sahabat gua. Seorang teman bertanya sama gua.
“ Angel loe jadian ya sama Daniel?”
“ Heh, ga salah loe? Mana mungkin, Daniel itu kan bukan tipe gua, ga level lah ya..” gua mungkin hanya ingin bercanda saat itu, tapi saat itu Daniel muncul. gua terdiam. Dia hanya tersenyum. Gua yakin dia mendengar kalimat itu, dan waktu berjalan gua melupakan semua kalimat jahat gua itu sama dia.
Daniel memang pria yang sangat baik, dia tidak pernah merasa sedih dengan kalimat-kalimat gua. Dia tetap selalu setia ada dalam hidup gua. Dia rela menjaga anjing gua di rumah saat gua pergi keluar kota sama keluarga. Padahal gua tau dia alergi sama bulu anjing. Jadi kalau pas gua jemput anjing gua, muka dia merah-merah gitu. Pas gua Tanya, dia bilang cuma salah makan padahal akhirnya gua tau, dia itu alergi bulu anjing.
Entah apa yang dipikiran Daniel. Mengapa dia sangat baik sama gua. Lama-kelamaan gua jadi mempertanyakan kebaikan dia. Di suatu malam, entah karena gua lagi bad mood karena habis rebut sama nyokap. Gua langsung mempertanyakan semua yang ingin gua tau.
“ Kenapa sih, loe ini ini baik sama gua?” Tanya gua.
“ Gua baik sama siapapun kok, buat apa jahat sama orang?” jelas dia ngambang.
“ Tolong jujur, loe ini suka gua apa nggak, dan kebaikan loe ini ada maksud untuk merebut hati gua apa gimana?”
Daniel terdiam menatap wajah gua hampa dan berkata.
“ Angel, gua mungkin suka sama loe, tapi rasa suka gua? tidak akan sebesar keinginan gua untuk berharap menjadi kekasih loe, menjadi sahabat loe saja sudah cukup bagi hidup gua. Ngerti..”
“ Tapi gua ga mau dibaikin sama loe, gua gak mau loe salah paham. Gua Cuma ingin loe tau, kebaikan loe itu bikin gua merasa bingung, karena gua sama sekali gak kepikiran loe jadi pacar gua.”
“ Ya, gua tau kok. Gua pun ga kepikiran sama kesana. Tenang aja..”
Tapi gua tetap ragu dengan jawaban dia, sejak saat itu gua putusan untuk gak mau ketemu dia. Gua juga merasa risih dengan gosip dari semua orang kalau kita adalah kekasih. Sebagai cewek, rasanyaDaniel tidak pantas untuk gua. Itu lah kesombongan yang selalu gua pertahankan. Sejak saat itu, gua selalu menghindari Daniel. Ga angkat telepon dia, sampai lebih buruknya menghapus dia dari facebook gua. Gua tau, dia sering mencari gua, sering kirim pesan ke facebook gua, mempertanyakan mengapa gua harus menghindar dan membenci dia secara tiba-tiba. Tapi gensi yang tinggi untuk menjawab akhirnya membuat gua melupakan dia tanpa ampun. Gua bilang lewat pesan facebook.
“ Jangan pernah muncul dalam hidup gua, kalau emang loe anggap gua teman, kalau loe muncul itu hanya bikin gua stress.” Ya, kalimat gua yang kasar untuk seorang Daniel yang tanpa salah.
3 bulan kemudian.
Adik gua Teddy, mengalami sebuah kecelakaan motor. Kakinya patah dan lebih buruknya lagi nyawanya terancam karena dia kehilangan darah yang sangat banyak. Golongan darah adik gua termasuk langkah, berjenis 0, sedangkan stock rumah sakit kosong, akhirnya gua terpaksa meminta tolong sama teman-teman. Celakanya mereka semua gak ada yang punya jenis golongan darah itu. Dokter bilang, dalam waktu 24 jam, stock darah harus ada. Gua cemas. Gua gak mau kehilangan adik gua, setelah kehilangan bokap gua karena meninggal.
Gua terus berdoa dan menulis status gua di facebook tentang kebutuhan darah 0 untuk adik gua. Karena terlalu stress akhirnya gua malah ketiduran dan pasrah. Tiba-tiba saat gua terlelap, suster bilang ke gua. Adik gua sudah mendapatkan donor. Gua begitu bahagia. Darah yang paling sulit itu akhirnya ditemukan. Gua ga terlalu mikir siapa yang mendonorkan darah itu karena lebih mementingkan adik gua selamat dulu karena akan operasi. Tuhan memberkati adik gua, dia selamat dan akhirnya lolos dari masa kritis.
Saat gua lagi santai, suster yang tadi kasih info donor tanpa sengaja bertemu. Gua pun bertanya, siapa donor yang berbaik hati, gua ingin mengucapkan terima kasih. Suster itu bilang.
“ Dia cowok, umurnya 24, tinggi, putih, tapi dia menolak untuk disebutkan namanya. Abis donor langsung pergi gitu aja, uda saya suruh istirahat dulu, tapi gak mau, katanya ada keperluan, padahal darahnya banyak loh yang diambil.”
Ya siapapun dia, gua berterima kasih. Saat gua sudah mulai tenang. Dan adik gua sudah bisa bicara. Seorang sahabat menelepon gua. Dan berkata hal yang sangat mengejutkan.
“ Angel. Daniel kecelakaan mobil. Dia kritis di rumah sakit pik.”
“ Kok bisa?” Tanya gua dalam hati.
“ Loe mau jenguk gak?”
Bodohnya lagi, saat itu gua putuskan untuk tidak menjenguk. Gua masih merasa malu untuk bertemu dia walaupun temen gua bilang dia kritis. Gua heran, sebenarnya gua ini makluk ciptaan tuhan yang gimana sih? Kok gua tiba-tiba gak punya hati untuk seorang yang baik seperti Daniel walau dia sedang kritis.
Seminggu kemudian, gua mendapatkan kabar kalau Daniel dipindahkan ke rumah sakit Singapura untuk perawatan yang lebih baik. Gua masih gak bergeming. Lama-lama gua jad penasaran juga dengan kondisi Daniel. Sampai akhirnya, gua mencuri-curi waktu dengan melihat facebook dia. Sebuah wall dari sahabatnya membuatnya gua sangat terpukul. Tulisan yang membuat gua merasa menjadi gadis yang sangat berdosa. Status terakhir Daniel yang terbaca setelah beberapa hari sebelum kejadian dia kecelakaan,
“ Daniel, adik Angel masuk rumah sakit, dia butuh golongan darah 0. Loe bukannya golongan darah 0. “
“ Iya, gua tau,, gua lagi otw kesana..”
gua jadi teringat kalimat suster tentang sosok Daniel. Dan gua akhirnya paham, mengapa dia gak mau sebutin nama dia saat mendonor, orang semulia ini yang rela menolong tanpa pambrih telah gua lewatkan dalam hidup gua. Gua sangat menyesal. Dengan segara cara gua mencari tau keberadaan Daniel. Gua mencoba telepon dan sms tapi telepn dia ga aktif. Sampai akhirnya gua menyerah. Gua hanya bisa berdoa dia lekas sembuh sehingga gua bisa ketemu dia
tapi rasanya semua itu hanya jadi mimpi. Karena sahabat gua berkata dan membuat tubuh gua lemas.
“ Daniel uda disisi tuhan”
Hati gua hancur. Retak dan sangat menyesal. Bahkan gua gak sempat mengucapkan terima kasih atas kebaikan dan ketulusan dia disisi gua. Kalau saja gua bisa menarik waktu dan mengubah segalanya, gua akan meminta maaf dan menyadari betapa dia sangat berharga lebih dari arti seorang kekasih.
Dia adalah seorang sahabat yang telah mengajarkan gua tentang arti cinta kasih, tentang sebuah pengorbanan dan kehidupan.
Daniel, mungkin loe gak akan pernah jadi kekasih gua. Tapi loe akan menjadi bagian dalam hidup gua. Dan biarkan gua meminta izin untuk mengatakan kepada dunia kalau loe adalah kekasih gua, walau terlambat.
Langganan:
Postingan (Atom)